Jakarta (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia
(Asita) mengeluhkan praktik biro perjalanan wisata yang dianggapnya
ilegal karena menjaring konsumennya melalui jejaring atau "online".
Hal itu disampaikan Ketua DPP Asita Asnawi Bahar dalam jumpa pers
"46th Anniversary & Asita Awards" di Balairung Soesilo Soedarman,
Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin.
"Saat ini banyak biro-biro perjalanan ilegal yang masuk ke
Indonesia, memang harga paketnya sangat murah tapi mereka masuk ke
Indonesia tidak menaati aturan di negara kita," kata Asnawi.
Umumnya, kata dia, mereka menjual paket-paket yang menawarkan
destinasi di Indonesia secara online lalu menjemput konsumennya begitu
tiba di Indonesia.
Setelah itu mereka berpraktik sebagai biro perjalanan secara ilegal
bahkan mengajak konsumen ke toko-toko souvenir milik mereka sendiri.
"Penegakan hukum terhadap mereka sangat penting, kami memohon kepada pihak berwenang untuk menertibkan ini," katanya.
Pihaknya telah membentuk kelompok kerja untuk merespon kondisi itu
dan meminta diberi kewenangan khusus agar bisa men-"sweeping" para
pelaku biro perjalanan ilegal tersebut.
"Kami ingin mendapatkan kewenangan untuk bisa men-sweeping mereka," katanya.
Asita sudah melakukan sejumlah upaya lain untuk meneguhkan eksistensinya di Indonesia dalam usianya yang ke-46 tahun.
Dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun Asita kali ini, Asnawi
menegaskan, ingin merekatkan Asita dengan masyarakat serta antara
pengurus, maupun anggota Asita yang berjumlah lebih dari 7.000
perusahaan dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
"Saat ini zaman telah jauh berbeda, dunia teknologi informasi telah bergeliat seakan tiada henti," katanya.
Kehadiran dunia tekonologi informasi (IT) dengan segala
perkembangannya telah membuat persaingan usaha penyedia jasa perjalanan
wisata juga semakin sulit terkendali. Semakin sulit membedakan antara
yang legal dan yang illegal.
"Namun keberadaan ASITA tentu dapat menjadi pembeda di antara keduanya," kata Asnawi.
Sejumlah kegiatan menyambut HUT Asita ke-46 antara lain bakti
sosial, seremoni, gathering serta tabur bunga ke makam tokoh/pejuang
pariwisata di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta pada 7 Januari 2017.
Berbagai kegiatan memperingati HUT ASITA ke-46 dipusatkan di Jakarta
dan Pulau Samosir, Sumatera Utara, sedangkan kegiatan sosial serupa
juga dilakukan oleh masing-masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asita yang
tersebar di 34 provinsi.
Ia berharap kehadiran Asita mampu memantapkan perannya sebagai mitra
pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan yakni meningkatkan kapasitas anggota
sehingga tetap dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjawab kebutuhan dan
tantangan dalam pengembangan kepariwisataan. (WDY)
Asita Keluhkan Praktik Biro Perjalanan Wisata "Online"
Selasa, 10 Januari 2017 7:47 WIB