Denpasar (Antara Bali) - Program Bakti "Bank Central Asia (BCA)" mendukung keberlangsungan pariwisata yang berkualitas di Indonesia, salah satunya menyelenggarakan pelatihan layanan prima bagi pengurus desa wisata Puncak Tinggan, Desa Plaga, Kabupaten Badung, Bali.
"Pelatihan layanan prima yang diinisiasi BCA bagi pengurus desa wisata Puncak Tinggan, Plaga diharapkan mampu berkontribusi membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal," kata General Manager Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan melalui program tersebut bertujuan memberikan varian baru dalam atraksi wisata, dan akhirnya mampu memberikan manfaat ekonomi bagi pembangunan di tingkat desa dalam rangka mewujudkan kesejahterahaan masyarakat secara berkelanjutan.
Pelatihan layanan prima ini diselenggarakan sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam fungsi tanggung jawab sosialnya untuk turut serta mengembangkan bisnis di lingkungan komunitas maupun desa wisata yang dapat berkontribusi memakmurkan masyarakat daerah.
Menurut dia, pelatihan layanan prima ini diadakan atas dasar pentingnya mengembangkan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pengembangan industri pariwisata, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk di ketahui, desa wisata Puncak Tinggan, menawarkan kegiatan wisata alternatif berupa pembelajaran tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, aneka seni tradisional serta budaya masyarakat desa dengan suasana khas pedesaan.
Dengan atraksi "tracking" ayau berjalan menyusuri kebun kopi serta ekowisata desanya, disamping itu juga didukung dengan keberadaan air terjun Nungnung serta pesona alamnya yang masih asri, Desa wisata puncak Tinggan memiliki potensi untuk berkembang, apalagi bila didukung dengan kualitas pelayanan yang unggul.
Karenanya, kata Inge, pihaknya menggelar pelatihan layanan prima di desa wisata Puncak Tinggan Plaga dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan wisata alam, budaya dan pertanian yang berwawasan lingkungan sehingga dapat semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Pelatihan digelar selama dua hari hingga Minggu (11/12) diisi oleh pemateri dari "BCA Learning Service" dengan beberapa materi di antaranya pengenalan industri pariwisata secara umum, komponen pendukung kesuksesan pariwisata, kerjasama tim, pelatihan komunikasi, dan tentunya sentuhan layanan prima kepada wisatawan.
"Pelatihan ini kami harapkan dapat menghasilkan tenaga terampil di bidang pemandu wisata, pemandu `outbond`, dan pengurus penginapan serta meningkatkan kemampuan para pramuwisata tentang pasar wisata dan pengelolaan objek wisata, sehingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan keinginan para wisatawan," ujarnya.
Sebelumnya, BCA telah ikut serta mengembangkan desa wisata, antara lain Taman Sari di Banyuwangi, Wayang Wukirsari di Yogyakarta, Batu Lonceng di Lembang, Pentingsari di Yogyakarta, wirawisata Goa Pindul di Yogyakarta, dan kampung batik Wiradesa di Pekalongan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program "Solusi Bisnis Unggul" yang berada di bawah naungan program Bakti BCA.
"Pelatihan semacam ini merupakan tanggung jawab perusahaan sebagai salah satu institusi keuangan yang tumbuh dan berkembang seiring dengan pembangunan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi," kata Inge. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pelatihan layanan prima yang diinisiasi BCA bagi pengurus desa wisata Puncak Tinggan, Plaga diharapkan mampu berkontribusi membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal," kata General Manager Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan melalui program tersebut bertujuan memberikan varian baru dalam atraksi wisata, dan akhirnya mampu memberikan manfaat ekonomi bagi pembangunan di tingkat desa dalam rangka mewujudkan kesejahterahaan masyarakat secara berkelanjutan.
Pelatihan layanan prima ini diselenggarakan sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam fungsi tanggung jawab sosialnya untuk turut serta mengembangkan bisnis di lingkungan komunitas maupun desa wisata yang dapat berkontribusi memakmurkan masyarakat daerah.
Menurut dia, pelatihan layanan prima ini diadakan atas dasar pentingnya mengembangkan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pengembangan industri pariwisata, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk di ketahui, desa wisata Puncak Tinggan, menawarkan kegiatan wisata alternatif berupa pembelajaran tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, aneka seni tradisional serta budaya masyarakat desa dengan suasana khas pedesaan.
Dengan atraksi "tracking" ayau berjalan menyusuri kebun kopi serta ekowisata desanya, disamping itu juga didukung dengan keberadaan air terjun Nungnung serta pesona alamnya yang masih asri, Desa wisata puncak Tinggan memiliki potensi untuk berkembang, apalagi bila didukung dengan kualitas pelayanan yang unggul.
Karenanya, kata Inge, pihaknya menggelar pelatihan layanan prima di desa wisata Puncak Tinggan Plaga dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan wisata alam, budaya dan pertanian yang berwawasan lingkungan sehingga dapat semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Pelatihan digelar selama dua hari hingga Minggu (11/12) diisi oleh pemateri dari "BCA Learning Service" dengan beberapa materi di antaranya pengenalan industri pariwisata secara umum, komponen pendukung kesuksesan pariwisata, kerjasama tim, pelatihan komunikasi, dan tentunya sentuhan layanan prima kepada wisatawan.
"Pelatihan ini kami harapkan dapat menghasilkan tenaga terampil di bidang pemandu wisata, pemandu `outbond`, dan pengurus penginapan serta meningkatkan kemampuan para pramuwisata tentang pasar wisata dan pengelolaan objek wisata, sehingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan keinginan para wisatawan," ujarnya.
Sebelumnya, BCA telah ikut serta mengembangkan desa wisata, antara lain Taman Sari di Banyuwangi, Wayang Wukirsari di Yogyakarta, Batu Lonceng di Lembang, Pentingsari di Yogyakarta, wirawisata Goa Pindul di Yogyakarta, dan kampung batik Wiradesa di Pekalongan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program "Solusi Bisnis Unggul" yang berada di bawah naungan program Bakti BCA.
"Pelatihan semacam ini merupakan tanggung jawab perusahaan sebagai salah satu institusi keuangan yang tumbuh dan berkembang seiring dengan pembangunan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi," kata Inge. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016