Gianyar (Antara Bali) - SMAN 1 Gianyar, Bali, berhasil meraih juara umum tingkat Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri Antarpelajar III dengan meraih delapan medali emas, perak dan perunggu,
Dalam kejurnas yang berlangsung di GOR Debes Tabanan tersebut SMAN 1 Gianyar (Dosman) sekaligus berhak atas piala bergilir Sultan Hamengkubuwono X, kata pelatih Dosman, Anak Agung Juniawan, Kamis.
Ia mengatakan, prestasi tersebut berkat kerja keras anak didiknya, yang tidak pernah letih untuk berlatih, menggenjot fisik secara intensif selama dua bulan.
Hal yang sangat membanggakan, yakni Dosman berhasil menyisihkan ratusan kontestan dari seluruh Indonesia, bahkan Australia, Timor Leste, dan Malaysia.
Agung Juniawan menambahkan, Dosman berhasil meraih emas dalam kategori Persilatan Perisai Diri (dua medali), teknik asli Garuda putra putri emas (dua medali), dan perorangan (satu medali).
Selain itu, perpasangan senjata kipas, perpasangan senjata toyak, dan perpasangan tangan kosong. Penilaian meliputi "power", ketepatan gerak, kecepatan dan sasaran. "Ke seluruh aspek tersebut, kami atasi dengan sempurna," kata dia.
Potensi olahraga silat di Kabupaten Gianyar menuju arah yang menggembirakan. Antusias generasi muda pun kian tinggi untuk belajar mengenal teknik bela diri tersebut.
"Silat tidak hanya sebagai modal membela diri, tetapi juga dapat mengasah mental diri, untuk mengenal kemampuan diri lebih jauh lagi. Yang terpenting, dalam silat itu tidak boleh ada kesombongan, harus rendah hati, "ucap Agung Juniawan yang juga seorang guru asal Sengguan, Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam kejurnas yang berlangsung di GOR Debes Tabanan tersebut SMAN 1 Gianyar (Dosman) sekaligus berhak atas piala bergilir Sultan Hamengkubuwono X, kata pelatih Dosman, Anak Agung Juniawan, Kamis.
Ia mengatakan, prestasi tersebut berkat kerja keras anak didiknya, yang tidak pernah letih untuk berlatih, menggenjot fisik secara intensif selama dua bulan.
Hal yang sangat membanggakan, yakni Dosman berhasil menyisihkan ratusan kontestan dari seluruh Indonesia, bahkan Australia, Timor Leste, dan Malaysia.
Agung Juniawan menambahkan, Dosman berhasil meraih emas dalam kategori Persilatan Perisai Diri (dua medali), teknik asli Garuda putra putri emas (dua medali), dan perorangan (satu medali).
Selain itu, perpasangan senjata kipas, perpasangan senjata toyak, dan perpasangan tangan kosong. Penilaian meliputi "power", ketepatan gerak, kecepatan dan sasaran. "Ke seluruh aspek tersebut, kami atasi dengan sempurna," kata dia.
Potensi olahraga silat di Kabupaten Gianyar menuju arah yang menggembirakan. Antusias generasi muda pun kian tinggi untuk belajar mengenal teknik bela diri tersebut.
"Silat tidak hanya sebagai modal membela diri, tetapi juga dapat mengasah mental diri, untuk mengenal kemampuan diri lebih jauh lagi. Yang terpenting, dalam silat itu tidak boleh ada kesombongan, harus rendah hati, "ucap Agung Juniawan yang juga seorang guru asal Sengguan, Gianyar. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016