Denpasar (Antara Bali) - Kegiatan Agricultural Network Indonesia (Agrinesia) 2016 yang melibatkan sekitar 10.000 peserta selama empat hari di Sanur, Denpasar berhasil terjadi transaksi mencapai Rp 18 miliar.

Ketua Panitia Agrinesia 2016 I Putu Hendika Permana, S.Kom, MM, di Denpasar Senin mengatakan, pertemuan antara penjual dan pembeli yakni pengusaha bidang pertanian dan konsumen itu mampu mendorong terjadinya transaksi melebehi target awal sekitar Rp 10 miliar.

Ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan 50 stand yang menawarkan berbagai jenis komoditas pertanian itu transaksi paling tinggi terjadi pada hari kedua dan ketiga dari empat hari kegiatan berlangsung, 1-4 Desember 2016.

Komoditas pertanian yang paling diminati adalah semangka dan pisang untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor ke pasaran luar negeri.

Sementara Ketua Agrinesia 2016 Ida Bagus Agung Gunarthawa menambahkan, kegiatan yang baru pertama kali digelar itu sebagai upaya membangun sektor pertanian andal melibatkan petani dan pengusaha bidang pertanian.

Kegiatan berikutnya menekankan upaya meningkatkan kualitas dan tepat sasaran dengan lebih selektif memilih petani dan pembeli dari berbagai kalangan, ujar Gunarthawa.

Keberhasilan pertemuan antara penjual dan pembeli bidang pertanian itu dapat dilihat dari nilai besaran transaksi, meskipun realisasinya akan terlaksana secara bertahap di masa yang akan datang.

Dengan demikian para petani mendapatkan kepastian pasar berkat bertemuanya dengan para pembeli, sekaligus kualitas sumber daya petani untuk melakukan inovasi dalam pengembangannya.

Salah satu upaya adanya integrasi semua pihak mendukung sektor pertanian untuk mewujudkan katahanan pangan nasional, ujar Ida Bagus Agung Gunarthawa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016