Denpasar (Antara Bali) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta pemerintah daerah menjaga keberadaan Geopark Batur yang telah diakui oleh UNESCO.

"Saya meminta pemerintah daerah dan masyarakat setempat menjaga kawasan Geopark (taman bumi) Batur agar tetap lestari," kata Menteri Jonan saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan Geopark Batur di Penelokan Kintamani, Bali, Minggu.

Ia mengatakan peran penting pemerintah daerah untuk menjaga kawasan Geopark Batur yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO tersebut, sehingga tidak ada penampangan galian C di dekat kawasan yang telah dilindungi itu.

"Saya apresiasi dengan pemerintah daerah yang telah memiliki wewenang dalam pengatur kegiatan penambang. Sehingga pemda setempat bisa melakukan upaya penghentian aktivitas galian C di wilayah Batur," ujarnya didampingi Bupati Bangli Made Gianyar.

Menurut dia, dengan wewenang tersebut, maka secara tegas pemerintah daerah berhak melarang aktivitas penambangan jenis galian C.

"Jika terus dibiarkan aktivitas galian C di kawasan dekat Geopark Batur, tentu akan mengancam kelestarian taman bumi tersebut," ucapnya.

Sementara Bupati Bangli Made Gianyar mengatakan aktivitas penambangan galian C di Batur sudah dihentikan. Ini sebagai upaya menjaga lingkungan dan keberadaan Geopark Batur tetap lestari.

"Sekarang penambangan galian C sudah tidak ada. Bisa dibuktikan jika wisatawan mau turun ke bawah (kawasan geopark dan Danau Batur) sudah lancar. Dulu waktu ada galian C, kendaraan truk menjadi penghambat wisatawan untuk berwisata di kawasan tersebut," katanya.

Ia berkomitmen mengembangkan wisata di Kabupaten Bangli, salah satunya Geopark Batur dan panorama Penelokan Kintamani. Dengah harapan wisatawan ke depannya terus meningkat.

"Bahkan kami sudah merencanakan melalui studi kelayakan dan penganggaran melalui APBD untuk menata kawasan wisata di Bangli. Termasuk juga mencari `partner` dalam mengembangkan pariwisata di daerah kami," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016