Negara (Antara Bali) - Ratusan warga Kabupaten Jembrana teridentifikasi mengidap HIV dan AIDS, sehingga pemerintah kabupaten setempat melakukan berbagai upaya pencegahan.
Saat peringatan Hari AIDS Sedunia, Kamis, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Jembrana dr. Oka Parwata mengatakan, sampai bulan Oktober 2016 akumulasi jumlah kasus HIV mencapai 218 dan AIDS 532 kasus.
"Dari akumulasi jumlah tersebut, 287 penderita sudah meninggal dunia. Kami terus berupaya menekan penularan virus mematikan tersebut, serta mengidentifikasi penderita untuk diberikan pendampingan," katanya, di Negara.
Ia mengatakan, upaya pencegahan dilakukan dengan penyuluhan ke desa hingga dusun, kelompok pemuda hingga ke sekolah-sekolah.
Di Kabupaten Jembrana, peringatan Hari AIDS Sedunia diisi dengan membagikan stiker, pamflet, bunga mawar disertai dengan orasi dari gabungan pelajar SMA dan SMK.
Dengan dukungan dari Dinas Kesehatan, TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan, para pelajar menggelar aksi tersebut di perempatan lampu merah Kota Negara.
"Kami memang mendidik khusus para pelajar untuk menjadi kader pencegahan penularan HIV dan AIDS. Selain di sekolah, kami harapkan mereka bisa memberikan penyuluhan minimal di keluarga masing-masing," kata Oka. (GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Saat peringatan Hari AIDS Sedunia, Kamis, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Jembrana dr. Oka Parwata mengatakan, sampai bulan Oktober 2016 akumulasi jumlah kasus HIV mencapai 218 dan AIDS 532 kasus.
"Dari akumulasi jumlah tersebut, 287 penderita sudah meninggal dunia. Kami terus berupaya menekan penularan virus mematikan tersebut, serta mengidentifikasi penderita untuk diberikan pendampingan," katanya, di Negara.
Ia mengatakan, upaya pencegahan dilakukan dengan penyuluhan ke desa hingga dusun, kelompok pemuda hingga ke sekolah-sekolah.
Di Kabupaten Jembrana, peringatan Hari AIDS Sedunia diisi dengan membagikan stiker, pamflet, bunga mawar disertai dengan orasi dari gabungan pelajar SMA dan SMK.
Dengan dukungan dari Dinas Kesehatan, TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan, para pelajar menggelar aksi tersebut di perempatan lampu merah Kota Negara.
"Kami memang mendidik khusus para pelajar untuk menjadi kader pencegahan penularan HIV dan AIDS. Selain di sekolah, kami harapkan mereka bisa memberikan penyuluhan minimal di keluarga masing-masing," kata Oka. (GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016