Denpasar (Antara Bali) - Seniman andal Dewa Alit akan tampil bersama Sekaa Gamelan Salukat menyuguhkan sebuah presentasi "New Music for New Gamelan", yakni sebentuk format penciptaan gending baru dari perangkat gamelan.

"Kegiatan tersebut akan digelar Kamis malam (24/11) sebagai kelanjutan dari program Komponis Kini yang digelar secara berkesimabungan setiap bulannya," kata Penata acara tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, komposer Dewa Alit yang akan tampil bersama Sekaa Gamelan Salukat, akan membawakan sebuah presentasi sebentuk format penciptaan gending baru.

Hal itu tentu berbeda dengan program Komponis Kini sebelumnya, di mana hingga seri #5, para kreator menampilkan komposisi-komposisi baru berikut respon kreatif atas komposisi klasik.

Hal itu secara khusus juga diniatkan sebagai "A Tribute to Lotring". Namun kali ini ditampilkan adalah ragam gamelan baru (new gamelan) yang mengedepankan karya baru yang gagasan dan idenya belum pernah tercipta sebelumnya.

"Kebaruan itu tercermin secara fisik semisal adanya pengolahan instrumentasi, pelarasan, orkestrasi, warna suara dan sebagainya," ujar Putu Aryastawa.

Sedangkan secara non fisik kebaruan itu terwakili oleh capaian teknik permainan berikut struktur dan sistem kerja antar instrumentasi. Kebaruan fisik dan non fisik tersebut melahirkan sebentuk kebaruan sudut pandang, terutama adanya tata racik gending baru yang pada giliran berikutnya menciptakan pengetahuan dan perbendaharaan teknis racik baru.

Sementara Komposer Dewa Alit bersama Sekaa Gamelan Salukatnya akan mempresentasikan kebaruan tersebut dalam garapan terkininya.

Pada pencapaian itu sesungguhnya tersaji dua ragam kebaruan, yakni pengetahuan akan gagasan lahirnya perangkat gamelan baru dan pengetahuan akan gagasan tentang tata racik gending baru untuk gamelan.

Gamelan Salukat merupakan satu set baru yang diciptakan dan dituning sendiri oleh komposer Dewa Alit. Gamelan bernada tujuh itu berakar dari spirit ansamble gamelan Bali kuno seperti Selonding, Gambang, Gong Luang dan Semara Pagulingan.

Gamelan tersebut juga merupakan refleksi dari akar yang kuat Dewa Alit di musik tradisional serta harapannya untuk mengakomodasi tantangan yang dia hadapi dalam menciptakan jalan baru dalam musik gamelan Bali.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016