Denpasar (Antara Bali) - Seorang pemenang penghargaan "Australian Property Person of the Year 2015" Iwan Sunito meluncurkan sebuah buku biografi yang berjudul "Without Borders."
Peluncuran buku biografi setebal 264 halaman tersebut dihadiri penulis buku Teguh Sri Pambudi serta undangan lainnya di Sanur, Bali, Jumat.
"Buku biografi ini saya buat dalam upaya memberi sumbangsih pengalaman dalam mengarungi kehidupan. Banyak suka duka yang saya alami untuk mencapai sebuah harapan dan kesuksesan dibidang properti," kata Iwan Sunito.
Menurut pria kelahiran Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah tersebut, bahwa untuk mencapai kesuksesan hingga di puncak perlu perjuangan cukup berat. Sebab dalam mengarungi kehidupan penuh lika-liku serta pasang surut.
"Banyak hak yang saya lupakan, namun akhirnya hidup kembali dari tulisan seorang sahabat saya, Teguh S Pambudi. Bahkan saya menyebut mereka adalah kamus berjalan untuk hidup saya," ucapnya.
Ia mengatakan dirinya seperti mengalami balik ke belakang (flash back) di layar lebar atas semua peristiwa yang pernah terjadi dalam hidupnya.
"Bagi saya, Kota Denpasar (Bali) merupakan lokasi historis, di mana saya mendapatkan titik balik dalam kehidupan saya dan itulah sebabnya mengapa saya memilih Pulau Dewata sebagai lokasi peluncuran buku ini," ujarnya.
Sementara, penulis buku Teguh S Pambudi mengatakan Iwan Sunito adalah bukti bahwa ketajaman intuitif, keluasan imajinasi dan kegigihan dalam roda kehidupan yang merupakan sebuah formula tepat dalam mencapai tujuan.
"Buku ini pada akhirnya menjadi kompas baru bagi saya untuk memahami kehidupan itu sendiri dan mendorong pemahaman bahwa kehidupan bukanlah sekadar kehidupan itu sendiri, namun bagian dari sesuatu yang lebih luas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Peluncuran buku biografi setebal 264 halaman tersebut dihadiri penulis buku Teguh Sri Pambudi serta undangan lainnya di Sanur, Bali, Jumat.
"Buku biografi ini saya buat dalam upaya memberi sumbangsih pengalaman dalam mengarungi kehidupan. Banyak suka duka yang saya alami untuk mencapai sebuah harapan dan kesuksesan dibidang properti," kata Iwan Sunito.
Menurut pria kelahiran Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah tersebut, bahwa untuk mencapai kesuksesan hingga di puncak perlu perjuangan cukup berat. Sebab dalam mengarungi kehidupan penuh lika-liku serta pasang surut.
"Banyak hak yang saya lupakan, namun akhirnya hidup kembali dari tulisan seorang sahabat saya, Teguh S Pambudi. Bahkan saya menyebut mereka adalah kamus berjalan untuk hidup saya," ucapnya.
Ia mengatakan dirinya seperti mengalami balik ke belakang (flash back) di layar lebar atas semua peristiwa yang pernah terjadi dalam hidupnya.
"Bagi saya, Kota Denpasar (Bali) merupakan lokasi historis, di mana saya mendapatkan titik balik dalam kehidupan saya dan itulah sebabnya mengapa saya memilih Pulau Dewata sebagai lokasi peluncuran buku ini," ujarnya.
Sementara, penulis buku Teguh S Pambudi mengatakan Iwan Sunito adalah bukti bahwa ketajaman intuitif, keluasan imajinasi dan kegigihan dalam roda kehidupan yang merupakan sebuah formula tepat dalam mencapai tujuan.
"Buku ini pada akhirnya menjadi kompas baru bagi saya untuk memahami kehidupan itu sendiri dan mendorong pemahaman bahwa kehidupan bukanlah sekadar kehidupan itu sendiri, namun bagian dari sesuatu yang lebih luas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016