Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 42 foto hasil karya 42 fotografer yang bercerita mengenai perubahan sosial budaya di Bali dipamerkan di Bentara Budaya Bali, 26 Februari-9 Maret 2011, dengan tema "Zoom In Bali 2011".

"Foto-foto ini berupaya hadir sebagai hasil kreasi yang eksploratif. Tema-tema yang diangkat terbilang luas, yakni memotret keseharian kehidupan masyarakat Bali, mulai dari religi, adat tradisi, serta modernisasi," kata kurator pameran I Made Iwan Darmawan di Denpasar, Senin.
    
Keseluruhan karya yang ditampilkan, menurut dia, selain menarik dari sisi seni, diharapkan mampu berbicara secara naratif yang unik, sehingga mampu mencerminkan kenyataan berikut perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi di Bali.
    
Dalam proses kurasi, katanya, ada 400 foto berasal dari 300 fotografer yang masuk. Namun, setelah dilakukan proses kurasi, yang terpilih kemudian berjumlah 44 karya dari 42 penggiat fotografi.
    
"Banyak di antara mereka adalah fotografer yang selama ini intens berkarya, di antaranya Anom Manik Agung, Andi Sucirta, Widnyana Sudibya, Putradjaya Candra, Bayu Gunadarma, Bayu Pramana, Ari Widiatmika, dan juga sebagainya," kata Iwan yang juga seorang novelis ini.
    
Menurut dia, yang ditampilkan bukan hanya hal-hal yang "ideal" dari Bali, seperti keluhuran budaya maupun sisi-sisinya yang elok dan molek, namun juga bagian-bagian yang cenderung dipandang sebagai dampak negatif dari pariwisata.
    
Dampak negatif dimaksud adalah gaya hidup yang jauh dari kesantunan tradisi, keasrian lingkungan yang tercemar, dan perilaku sosial budaya yang menyimpang, katanya.
    
Selain fenomena perubahan Bali ini yang diceritakan lewat karya fotografi, kegiatan tersebut juga akan membagikan ilmu mengenai proses kreatif, teknik-teknik fotografi, bahkan juga mendiskusikan lebih jauh perihal situasi dan kondisi Bali di masa lampau, kini, dan yang akan datang, dalam sebuah sesi eksibisi.
    
"Acara dialog dan workshop fotografi ini digelar pada Rabu, 9 Maret 2011, pukul 10.00 di Bentara Budaya Bali. Tak hanya itu, kegiatan yang akan menghadirkan kelompok-kelompok pecinta fotografi ini juga membincangkan lebih jauh tentang peran komunitas dalam perkembangan kreativitas foto di Bali," ujar Juwita Katrina, pekerja budaya di BBB.
    
Selain menggelar pameran fotografi maupun seni rupa, BBB yang merupakan lembaga kebudayaan nirlaba ini juga mengagendakan kegiatan-kegiatan diskusi sastra, peluncuran buku, pemutaran film, hingga beragam pertunjukan seni.
    
"Kami sendiri berharap, pameran 'Zoom In Bali 2011' ini sebagaimana juga program-program lainnya di BBB, dapat mendorong kreator seni dan juga masyarakat guna mencermati dan memaknai sederetan perubahan yang terjadi di Bali," katanya.
    
Menurut Juwita, giliran berikutnya diharapkan dapat menjadi upaya strategis dalam pelestarian budaya warisan leluhur serta keterbukaan akan kreasi-kreasi yang lebih kontemporer. Saat BBB juga menggelar Lomba Cipta Puisi se-Indonesia yang berakhir pada Juli 2011.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011