Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan para Kepala SMAN/SMKN se-Bali supaya jangan lagi sampai ada "siswa titipan" dalam setiap penerimaan siswa baru.

"Saya tidak mau ada kekisruhan lagi dalam setiap penerimaan siswa baru. Oleh karena itu, jangan ada tambahan siswa melebihi kuota yang tersedia di setiap sekolah," kata Sudikerta saat menyampaikan arahan pada rapat koordinasi yang menghadirkan 127 Kepala SMAN/SMKN se-Bali, di Denpasar, Rabu.

Pihaknya melihat seringkali terjadi kekisruhan saat penerimaan siswa baru karena banyak sekolah yang menerima siswa melebihi kapasitas ruang kelas.

"Ke depan, kami ingin agar sekolah lebih tertata dan terkelola dengan baik. Berikanlah kesempatan pada sekolah swasta untuk menerima siswa sehingga terjadi pemerataan," ucapnya.

Terkait dugaan oknum pejabat politik yang sering ikut campur membawa "siswa titipan", Sudikerta mengharapkan hal itu tidak terjadi lagi dan harus diambil tindakan tegas.

"Kita semua harus berkomitmen, utamanya para kepala sekolah dan komite harus berkomitmen dalam mengelola sekolah menjadi lebih bagus. Jika memang siswa berlebihan, berikan pada sekolah yang lain karena sekolah swasta juga tidak kalah kualitasnya," ujar Sudikerta.

Menurut dia, jika sistem pendidikan dirusak, tentunya yang rugi adalah kita semua karena lewat pendidikanlah sesungguhnya untuk memajukan bangsa.

Sudikerta tidak memungkiri, terkadang dalam tahun ajaran baru dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan praktik pungutan liar.

"Apalagi dengan adanya Satgas Sapu Bersih yang dibentuk dari Pusat hingga ke daerah, tentunya sistem pengawasan di berbagai lembaga akan semakin ketat, sehingga saya harap jangan sampai ada yang tertangkap gara-gara pungli karena hal itu tentu akan mencoreng dunia pendidikan di Bali," kata orang nomor dua di Bali itu.

Di sisi lain, dia mengharapkan agar SMA/SMK di Bali dapat meniru kedisiplinan dan prestasi dari SMAN/SMKN Bali Mandara yang merupakan sekolah unggulan pemerintah provinsi. Sekolah yang berlokasi di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu selama ini diperuntukkan bagi siswa miskin berprestasi.

"Saya kira itu bisa, bahkan kami berharap di sembilan kabupaten/kota ada sekolah seperti SMAN/SMKN Bali Mandara dengan menginovasi SMA umum yang sudah ada," ujar Sudikerta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016