Negara (Antara Bali) - Belasan anak punk yang akan menonton konser ke Denpasar, gagal melanjutkan perjalanannya karena dicegah Satpol PP Kabupaten Jembrana.

"Kami mendapatkan informasi dari kepolisian, kalau ada belasan anak punk duduk-duduk di depan rumah makan di Desa Kaliakah. Sebelumnya polisi sudah memeriksa, mereka tidak membawa bekal," kata Kepala Kantor Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budi, di Negara, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya maupun kepolisian khawatir 18 remaja penggemar musik punk ini akan berbuat hal-hal negatif dan menggangu Kamtibmas karena tidak membawa bekal yang memadai.

Pantauan di markas Satpol PP, belasan remaja usia sekolah SMP dan SMA yang rencananya menonton konser musik punk di Denpasar ini, menggunakan atribut khas kelompok mereka seperti pakaian yanh sekedarnya, hingga memakai anting di telinga dan bibirnya, bahkan beberapa diantaranya bertato.

Dari pemeriksaan petugas, 17 orang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dan 1 orang dari Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

"Hanya tiga orang yang membawa uang, itupun tidak banyak. Sepuluh diantaranya masih pelajar SMP dan SMA, sisanya sudah tidak bersekolah," kata Rai Budi.

Menurutnya, mereka menumpang truk dari Gilimanuk lalu diturunkan di depan rumah makan Desa Kaliakah, dan rencananya akan kembali mencari tumpangan sampai Denpasar.

Wayan Sudana, salah seorang punker asal Banyuwangi mengatakan, ia bersama kawan-kawannya akan mengamen jika kehabisan uang.

Remaja yang masih duduk di bangku SMP ini tampak tidak khawatir meskipun tidak memiliki uang karena sudah membawa gitar.

"Gitar ini bisa dipakai mengamen kalau kami kehabisan uang. Sudah biasa kami melakukan perjalanan untuk menonton konser dengan bekal seadanya," katanya.

Setelah mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial, mereka dikembalikan ke daerah asal, namun Rai Budi mengingatkan ia bersama anggotanya akan mengawasi jangan sampai mereka kembali ke Bali tanpa bekal yang cukup.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016