Denpasar (Antara Bali) - Konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen terbesar pendorong pertumbuhan ekonomi Bali dengan "share" sebesar 48,98 persen pada triwulan II 2016, dengan pertumbuhan mencapai 7,65 persen meningkat daripada periode yang sama sebelumnya yang 7,36 persen (yoy).
"Peningkatan tersebut sejalan dengan hasil survei konsumen Bank Indonesia yakni Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang menunjukkan rata-rata indeks sepanjang triwulan II 2016 mengalami peningkatan," Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat.
Ia dalam kajian ekonomi dan keuangan regional Bali menyebutkan sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2016 juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut terjadi pada konsumsi makan dan minuman, konsumsi kesehatan (masuknya musim penghujan yang menyebabkan rentannya penyebaran penyakit), pendidikan (tahun ajaran baru), konsumsi transportasi serta komunikasi, dan konsumsi restoran dan hotel.
Penurunan harga BBM subsidi maupun nonsubsidi, serta penurunan tarif listrik telah mendorong peningkatan pertumbuhan konsumsi listrik rumah tangga, sehingga turut mendorong peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2016.
Selain itu, aktivitas musiman berupa perayaan Idul Fitri dan libur sekolah serta pencairan gaji ke-13 dan 14 Pegawai Negeri Sipil turut mendorong peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga.
Peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga, khususnya konsumsi transportasi dan komunikasi, juga terlihat dari peningkatan jumlah pendaftaran kendaraan pada triwulan II 2016.
Pendaftaran kendaraan roda empat (mobil) tumbuh dari sebesar 36,21 persen (yoy) pada triwulan I 2016 menjadi sebesar 79,79 persen (yoy) pada triwulan II 2016.
Ia menyebutkan peningkatan tersebut seiring dengan adanya pembebasan denda untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) pada 20 Juni 2016.
Peningkatan pendaftaran kendaraan itu juga terkonfirmasi dari peningkatan pertumbuhan kredit kendaraan bermotor triwulan II 2016, di samping kredit konsumsi lainnya, seperti kredit KPR dan rumah toko turut mengalami peningkatan.
Secara keseluruhan pertumbuhan kredit rumah tangga menunjukkan peningkatan dari sebesar 0,87 persen (yoy) pada triwulan I-2016 menjadi sebesar 0,95 persen (yoy) pada triwulan II 2016.
Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan Konsumsi Pemerintah turut mengalami peningkatan dari sebesar 6,72 persen (yoy) pada triwulan I 2016 menjadi sebesar 12,17 persen (yoy) di triwulan II 2016.
Menurut Causa Iman Karana, peningkatan tersebut didorong oleh adanya kegiatan musyawarah nasional organisasi nonprofit yang diikuti oleh 4.000 peserta dengan total biaya sebesar Rp66 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Peningkatan tersebut sejalan dengan hasil survei konsumen Bank Indonesia yakni Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang menunjukkan rata-rata indeks sepanjang triwulan II 2016 mengalami peningkatan," Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat.
Ia dalam kajian ekonomi dan keuangan regional Bali menyebutkan sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2016 juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut terjadi pada konsumsi makan dan minuman, konsumsi kesehatan (masuknya musim penghujan yang menyebabkan rentannya penyebaran penyakit), pendidikan (tahun ajaran baru), konsumsi transportasi serta komunikasi, dan konsumsi restoran dan hotel.
Penurunan harga BBM subsidi maupun nonsubsidi, serta penurunan tarif listrik telah mendorong peningkatan pertumbuhan konsumsi listrik rumah tangga, sehingga turut mendorong peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2016.
Selain itu, aktivitas musiman berupa perayaan Idul Fitri dan libur sekolah serta pencairan gaji ke-13 dan 14 Pegawai Negeri Sipil turut mendorong peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga.
Peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga, khususnya konsumsi transportasi dan komunikasi, juga terlihat dari peningkatan jumlah pendaftaran kendaraan pada triwulan II 2016.
Pendaftaran kendaraan roda empat (mobil) tumbuh dari sebesar 36,21 persen (yoy) pada triwulan I 2016 menjadi sebesar 79,79 persen (yoy) pada triwulan II 2016.
Ia menyebutkan peningkatan tersebut seiring dengan adanya pembebasan denda untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) pada 20 Juni 2016.
Peningkatan pendaftaran kendaraan itu juga terkonfirmasi dari peningkatan pertumbuhan kredit kendaraan bermotor triwulan II 2016, di samping kredit konsumsi lainnya, seperti kredit KPR dan rumah toko turut mengalami peningkatan.
Secara keseluruhan pertumbuhan kredit rumah tangga menunjukkan peningkatan dari sebesar 0,87 persen (yoy) pada triwulan I-2016 menjadi sebesar 0,95 persen (yoy) pada triwulan II 2016.
Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan Konsumsi Pemerintah turut mengalami peningkatan dari sebesar 6,72 persen (yoy) pada triwulan I 2016 menjadi sebesar 12,17 persen (yoy) di triwulan II 2016.
Menurut Causa Iman Karana, peningkatan tersebut didorong oleh adanya kegiatan musyawarah nasional organisasi nonprofit yang diikuti oleh 4.000 peserta dengan total biaya sebesar Rp66 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016