Jakarta (Antara Bali) - Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) mengharapkan atlet-atlet bulu tangkis yang
telah mengikuti pemusatan pelatihan nasional tidak lagi mengikuti Pekan
Olahraga Nasional (PON).
"Saya ingin atlet-atlet di pelatnas itu berorientasi Olimpiade atau Asian Games," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky di selepas mengikuti acara BRI Berbagi Raket Juara di Jakarta, Sabtu.
Rexy mengatakan cabang-cabang olahraga yang telah menjadi cabang prioritas Olimpiade seperti atletik, renang, dan bulu tangkis selayaknya memandang PON sebagai ajang pembinaan.
"Mereka yang mengikuti PON itu merupakan pemain-pemain yang sedang masuk jenjang kompetisi. Pemain-pemain PON adalah mereka yang tidak berkesempatan bermain dalam turnamen-turnamen internasional," ujarnya.
Atlet-atlet pembinaan daerah, menurut Rexy, tampak bermain tidak percaya diri saat menghadapi atlet-atlet pelatnas dalam PON XIX di Jawa Barat.
"Bagaimana kami bisa melihat potensi atlet-atlet hasil pembinaan daerah jika mereka sudah menghadapi pemain pelatnas. Mereka langsung tidak punya semangat bertanding karena menghadapi atlet pelatnas," kata Rexy.
Meskipun mengakui kesulitan memantau bibit-bibit atlet daerah, Rexy mengatakan PP PBSI tidak berwenang untuk ikut campur dalam keputusan terkait batasan usia atlet dalam PON.
Dalam cabang bulu tangkis PON XIX di Jawa Barat, Tim DKI Jakarta menjadi juara umum setelah empat medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.
Medali emas Tim DKI Jakarta meraih empat medali emas pada empat nomor perorangan yaitu pada tunggal putra oleh Jonatan Christie, tunggal putri oleh Fitriani, ganda putra oleh Angga Pratama/Marcus Fernaldi Gideon, dan ganda putri oleh Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris.
Dua medali perak Tim Bulu Tangkis DKI Jakarta berasal dari nomor beregu putri dan nomor perorangan ganda campuran oleh Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia.
BRI Berbagi Raket Juara merupakan kegiatan Komunitas Anak Bangsa (ABJ) untuk menggelorakan semangat juara pasca-momentum perolehan emas Olimpiade Rio 2016.
Kegiatan itu melibatkan sejumlah mantan-mantan atlet bulu tangkis yang meraih medali emas Olimpiade seperti Rexy Mainaky, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Chandra Wijaya, serta legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya ingin atlet-atlet di pelatnas itu berorientasi Olimpiade atau Asian Games," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky di selepas mengikuti acara BRI Berbagi Raket Juara di Jakarta, Sabtu.
Rexy mengatakan cabang-cabang olahraga yang telah menjadi cabang prioritas Olimpiade seperti atletik, renang, dan bulu tangkis selayaknya memandang PON sebagai ajang pembinaan.
"Mereka yang mengikuti PON itu merupakan pemain-pemain yang sedang masuk jenjang kompetisi. Pemain-pemain PON adalah mereka yang tidak berkesempatan bermain dalam turnamen-turnamen internasional," ujarnya.
Atlet-atlet pembinaan daerah, menurut Rexy, tampak bermain tidak percaya diri saat menghadapi atlet-atlet pelatnas dalam PON XIX di Jawa Barat.
"Bagaimana kami bisa melihat potensi atlet-atlet hasil pembinaan daerah jika mereka sudah menghadapi pemain pelatnas. Mereka langsung tidak punya semangat bertanding karena menghadapi atlet pelatnas," kata Rexy.
Meskipun mengakui kesulitan memantau bibit-bibit atlet daerah, Rexy mengatakan PP PBSI tidak berwenang untuk ikut campur dalam keputusan terkait batasan usia atlet dalam PON.
Dalam cabang bulu tangkis PON XIX di Jawa Barat, Tim DKI Jakarta menjadi juara umum setelah empat medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.
Medali emas Tim DKI Jakarta meraih empat medali emas pada empat nomor perorangan yaitu pada tunggal putra oleh Jonatan Christie, tunggal putri oleh Fitriani, ganda putra oleh Angga Pratama/Marcus Fernaldi Gideon, dan ganda putri oleh Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris.
Dua medali perak Tim Bulu Tangkis DKI Jakarta berasal dari nomor beregu putri dan nomor perorangan ganda campuran oleh Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia.
BRI Berbagi Raket Juara merupakan kegiatan Komunitas Anak Bangsa (ABJ) untuk menggelorakan semangat juara pasca-momentum perolehan emas Olimpiade Rio 2016.
Kegiatan itu melibatkan sejumlah mantan-mantan atlet bulu tangkis yang meraih medali emas Olimpiade seperti Rexy Mainaky, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Chandra Wijaya, serta legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016