Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 200 mahasiswa Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) Denpasar mengikuti kuliah umum yang diberikan oleh dua pembicara masing-masing Dr. dr. I Made Wardhana, Sp., KK (K), dosen Fakultas Kedokteran Unud dan Maya Safira Mucthar (praktisi Ahara Yoga & Ayur Yoga).
Dr. Made Wardhana mengatakan, pola hidup vegetarian menjadi pilihan bukan paksaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu berbeda bagi mereka yang berkeinginan meningkatkan spiritual, kesehatan dan melestarikan alam lingkungan.
Hal itu penting dipahami, karena sehat jasmani saja belum lengkap. Untuk itu perlu sampai sehat secara emosional dan spiritual dan itu merupakan sehat yang menyeluruh.
Sumber makanan yang berasal dari lingkungan alam, bumi yang dipijak telah diciptakan sebagai lahan yang menghasilkan berbagai sumber makanan, sehingga semua pihak seharusnya memelihara sumber alam tersebut dengan baik.
Dr. Made Wardhana mengingatkan, semakin banyaknya permintaan makanan yang berasal dari hewani sehingga banyak lahan dialihfungsikan dari lahan penghasil makanan nabati menjadi lahan ternak penghasil daging.
Menyinggung kenikmatan makanan, Wardhana yang juga penulis buku "Vegetarian dari Agama-Zat Gizi" menambahkan, makanan bukan saja untuk memenuhi kenikmatan lidah dan memenuhi rasa lapar, namun juga untuk sang roh.
Vedanta membagi makanan menjadi tiga jenis yakni makanan satvika, rajasika dan tamasika. Pemilihan jenis makanan itu sangat mempengaruhi sikap dan prilaku dalam kelangsungan hidup sehari-hari.
Sementara Maya Safira Mucthar mengungkapkan, untuk mencapai tujuan yoga diperlukan pemilihan makanan yang bersifat satvika yakni tanpa hewani. Hal itu sebenarnya secara otomatis akan memberikan dampak yang luas dalam kehidupan sehari-hari seperti mencegah stres, umur panjang dan menciptakan lingkungan yang damai.
Ketua Panitia Kuliah Umum Ni Kadek Surpi Aryadharma, S.Pt,.M.Fil.H, menjelaskan, kuliah umum tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan permulaan dalam materi kuliah Ahara Yoga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dr. Made Wardhana mengatakan, pola hidup vegetarian menjadi pilihan bukan paksaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu berbeda bagi mereka yang berkeinginan meningkatkan spiritual, kesehatan dan melestarikan alam lingkungan.
Hal itu penting dipahami, karena sehat jasmani saja belum lengkap. Untuk itu perlu sampai sehat secara emosional dan spiritual dan itu merupakan sehat yang menyeluruh.
Sumber makanan yang berasal dari lingkungan alam, bumi yang dipijak telah diciptakan sebagai lahan yang menghasilkan berbagai sumber makanan, sehingga semua pihak seharusnya memelihara sumber alam tersebut dengan baik.
Dr. Made Wardhana mengingatkan, semakin banyaknya permintaan makanan yang berasal dari hewani sehingga banyak lahan dialihfungsikan dari lahan penghasil makanan nabati menjadi lahan ternak penghasil daging.
Menyinggung kenikmatan makanan, Wardhana yang juga penulis buku "Vegetarian dari Agama-Zat Gizi" menambahkan, makanan bukan saja untuk memenuhi kenikmatan lidah dan memenuhi rasa lapar, namun juga untuk sang roh.
Vedanta membagi makanan menjadi tiga jenis yakni makanan satvika, rajasika dan tamasika. Pemilihan jenis makanan itu sangat mempengaruhi sikap dan prilaku dalam kelangsungan hidup sehari-hari.
Sementara Maya Safira Mucthar mengungkapkan, untuk mencapai tujuan yoga diperlukan pemilihan makanan yang bersifat satvika yakni tanpa hewani. Hal itu sebenarnya secara otomatis akan memberikan dampak yang luas dalam kehidupan sehari-hari seperti mencegah stres, umur panjang dan menciptakan lingkungan yang damai.
Ketua Panitia Kuliah Umum Ni Kadek Surpi Aryadharma, S.Pt,.M.Fil.H, menjelaskan, kuliah umum tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan permulaan dalam materi kuliah Ahara Yoga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016