Yogyakarta (Antara Bali) - Ratusan warga dari berbagai daerah berebut Lima Gunungan "Grebeg Besar" dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Selasa.

Dalam acara "Grebeg Besar" itu, tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Lima di antaranya diarak menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, sedangkan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Beberapa waktu setelah selesai didoakan oleh penghulu Keraton Ngayogyakarta di serambi masjid itu, ratusan warga yang sudah menunggu langsung berlari memperebutkan isi gunungan itu tidak terkecuali wisatawan mancanegara.

Kelima gunungan itu habis dalam sekejap.

Wasinem (63) warga Kota Yogyakarta yang berhasil mendapatkan bagian dari gunungan berupa dua tusuk kue tradisional dari ketan, mengaku akan menyimpan di rumahnya sebagai sarana tolak bala dan meyakininya dapat membawa keberkahan hidup.

"Saya simpan di rumah, semoga bisa membawa keberkahan dan kesehatan," katanya yang datang bersama cucunya.

Berbeda dengan Zaidun (45) warga Wonokromo, Kabupaten Bantul yang berhasil mendapatkan empat lonjor kacang panjang.

Bagi Zaidun kacang panjang itu dipercaya dapat digunakan untuk penyubur tanaman.

Tepas Keprajuritan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Enggar Pikantoko menjelaskan Grebeg Besar merupakan perayaan untuk memperingati Hari Raya Kurban (Idul Adha).

Keraton Yogyakarta baru menyelenggarakannya hari Selasa (13/9) karena disesuaikan dengan penanggalan Keraton yang di tahun 2016 kebetulan berbeda dengan penanggalan Hijriyah.

Secara historis, menurut dia, gunungan berisi hasil bumi itu merupakan simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur raja kepada Allah SWT.

"Grebeg selalu diselenggarakan bersamaan memperingati hari-hari besar Islam. Selain saat Idul Adha, grebeg juga diadakan saat Idul Fitri serta Maulud Nabi," kata Enggar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Luqman Hakim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016