Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) dalam peningkatan kapasitas untuk memetakan data pembangunan melalui program "City Planning Lab (CPL)".

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Denpasar Ida Bagus Subrata di Denpasar, Jumat mengatakan dengan "Municipality Spatial Data Infrastructure (MSDI)" juga diperlukan untuk memfasilitasi terbentuknya ruang dialog mengenai permasalahan yang dihadapi SKPD dalam konsep dan implementasi pengembangan infrastruktur data spatial (SDI).

Untuk mendukung perencanaan kota yang lebih baik, Subrata mengatakan koordinasi Bappeda Kota Denpasar dan Dinas Kominfo, implementasi SDI telah dibangun dalam bentuk aplikasi geoportal sebagai media untuk berbagai diseminasi dan publikasi data.

Subrata lebih lanjut mengatakan CPL merupakan bagian dari kota cerdas (smart city) Denpasar terutama untuk penyediaan data spasial dan aplikasi geoportalnya. CPL juga mempunyai visi mengatasi kesenjangan dalam ketersediaan data perencanaan dan diarahkan membangun kapasitas teknis dan kelembagaan pemerintah kota untuk mengelola dan meningkatkan data geospasial untuk perencanaan.

Melalui lokakarya tersebut, maka Subrata mengharapkan agar para peserta mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan yang nantinya bisa menambah pemahaman tentang SDI dan dapat dimanfaatkan di dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing.

Sementara Tim Leader World Bank Gayatri Singh mengatakan bank dunia memilih Kota Denpasar sebagai mitra kerja dalam CPL, karena Pemerintah Kota Denpasar sangat antusias menuju kota cerdas.

"Oleh karena itu perlu memiliki data dalam satu map (peta) dalam meningkatkan geospasial untuk perencanaan," ujarnya.

Menurut dia, selama ini Kota Denpasar telah memiliki data peta pembangunan namun masih secara spasial di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sehingga ke depannya data-data yang masih spasial tersebut hendaknya dijadikan satu serta terkoneksi ke semua SKPD, nasional maupun secara global.

Dikatakan dalam melaksanakan pembangunan mengacu pada data yang ada pada peta tersebut. Sehingga semua permasalahan yang ada di Kota Denpasar dapat diketahui mulai dari masalah kemacetan, kawasan kumuh, drainase, sampah dan lain-lain.

Dengan mengetahui titik permasalahan tersebut lebih mudah bagi Pemerintah Kota Denpasar untuk melaksanakan program yang tepat untuk penanganannya.

"Untuk mendukung `foundation smart city Denpasar` kami siap mendukung strateginya serta pencapaiannya," kata Gayatri. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016