Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali, mengungkapkan permasalahan lambatnya akomodasi yang diterima atlet Pekan Olahraga Seni dan Pelajar (Porsenijar) Badung, dihadapan Anggota Komisi IV DPRD setempat, Senin.

"Kami akui ada permasalahan lambatnya akomodasi yang diterima atlet, akibat pihak rekanan yang memenangkan tender yang membuat jaket dan baju atlet tidak sesuai tepat waktu pengerjaannya yang telah kami tetapkan," kata Kadisdikpora Badung, Ketut Widia Astika, di Mangupura, Senin.

Ia mengungkapkan, jumlah jaket yang diproduksi pihak rekanan hanya 800 potong untuk sejumlah atlet dimasing-masing cabang olahraga yang diikuti dalam ajang Porsenijar Bali itu.

"Dari pihak rekanan menyatakan kepada kami ada sedikit masalah teknis saat pengerjaan, sehingga saat gelaran Porsenijar itu berlangsung sejumlah atlet tidak mendapat jaket untuk devile," ujarnya.

Dalam rapat kerja yang dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra, beserta anggotaya itu, Ketut Widia menambahkan, dalam ajang Porsenijar itu atlet Badung berhasil meraih 133 emas, dibandingkan dalam ajang yang sama Tahun 2015 hanya mampu meraih 118 emas.

"Dari data ini terlihat adanya peningkatan prestasi dan perolehan medali emas para atlet PorsenijarBadung, yang tidak patah semangat," katanya.

Ia mengakui, untuk peringkat juara umum antar kabupaten di Bali, atlet Badung hanya mampu bercokol diperingkat kedua, di bawah Kota Denpasar yang menjadi juara umum.

Pihaknya juga akan melakukan "black list" rekanan yang memenangkan tender itu, untuk tidak masuk lagi dalam mengajukan tender pengadaan seragam atlet.

"Kami pasti mencoret langsung pihak rekanan yang tidak maksimal pengerjaannya, karena kami ingin yang terbaik untuk atlet Badung," ujar Ketut Widia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016