Mangupura (Antara Bali) - Harga berbagai jenis ikan di Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung sangat tinggi akibat gelombang laut yang cukup besar sehingga nelayan setempat tidak berani melakukan aktivitas menangkap ikan.

Ahmadi, seorang pedagang ikan di Pantai Kedonganan, Jumat mengaku, dari peristiwa gelombang tinggi para nelayan kebanyakan memutuskan untuk tidak melaut, sehingga menyebabkan harga ikan semakin mahal.

"Hampir semua jenis ikan di Pasar Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan itu mengalami kenaikan, antara lain jenis ikan tongkol, ikan layang, ikan kakap, cumi dan masih banyak jenis ikan lainnya," ujar Ahmadi.

Ia mengatakan, kenaikan harga ikan tersebut rata-rata mencapai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu perkilogramnya.

"Aneka jenis ikan mulai mengalami kenaikan harga sejak awal bulan puasa ini," ujar Ahmadi.

Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Bali berdampak pada ratusan warga yang berpropesi sebagai nelayan terpaksa menghentikan aktivitasnya melaut.

Dampak tidak melautnya para nelayan sehingga tidak ada pilihan lain untuk berdiam diri menunggu ombak kembali normal.

Misroto, nelayan asal Jawa Timur mengatakan, ombak tinggi yang melanda perairan Bali sejak sepekan ini membuat dirinya mengalami kerugian berupa biaya produksi yang tidak sebanding dengan hasil tangkapan.

"Saya mengalami rugi besar biaya produksi jalan terus namun hasil tangkapan tidak ada," ujarnya.

Misroto menjelaskan, akibat dari terjadinnya gelombang tinggi yang mencapai tiga meter, aktivitas nelayan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung terhenti.

"Dari gelombang tinggi tersebut ratusan nelayan di sini tidak melaut karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan jika nekat melaut," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016