Denpasar (Antara Bali) - Sekaa Gong Wanita "Saci Dewi" Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan tampil memukau penonton pada ajang pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-38 untuk Kota Denpasar.

Pembukaan PKB Ke-38 untuk Kota Denpasar dibuka Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (30/5) malam di Lapangan Puputan Badung.

Pada kesempatan tersebut Wali Kota Rai Mantra mengharapkan Sekaa (kelompok) Gong Wanita "Saci Dewi" yang nantinya menjadi duta Kota Denpasar dalam ajang PKB Juni-Juli mendatang mampu memberikan hiburan yang maksimal kepada penonton.

"Saya harapkan penampilan sekaa gong tersebut mampu tampil yang terbaik, sehingga mampu mengharumkan nama Kota Denpasar bagi pengunjung acara tahunan tersebut," katanya.

Sekaa gong wanita yang didominasi oleh para gadis-ganis remaja membuat decak kagum para penonton yang menyaksikannya. Dengan busana warna putih, kain nuansa merah serta dipadukan dengan variasi warna emas menambah paras ayu para gadis remaja itu.

Pembukaan diawali tarian penyambutan Puja Presamia yang diciptakan oleh Wayan Juana Adi Saputra pada tahun 1998. Tarian ini dibawakan oleh empat orang putri dan empat orang putra remaja. Dengan kombinasi pakaian warna orange, biru, dan merah.

Tarian Puja Prasamia ini sangat enak ditonton, dengan gerakan yang lemah gemulai serta ditopang dengan raut muka yang begitu ekspresif dan menjiwai setiap penarinya. Setelah menampilkan Tari Puja Prasamia, Sekaa Gong Wanita "Saci Dewi" juga menampilkan tabuh kreasi Lelambatan Lempung Gunung diciptakan pada tahun 2010 oleh penata tabuh I Ketut Suandita.

Selanjutnya para sekaa gong wanita tersebut membawakan tabuh kreasi Utara Giri yang diciptakan tahun 1987 oleh Ketut Gede Asnawa. Pada penampilan terakhirnya, Sekaa Gong Wanita "Saci Dewi" menampilkan tari kreasi Baris Wayang dengan judul "Caya Ning Ringit" dengan penata tabuh Yuliarta dan penata tari Komang Parta.

Tari kreasi Baris Wayang ini dibawakan oleh tujuh orang penari remaja, dengan gerakan yang cukup enerjik serta ekspresi wajah penari yang lugas membuat penonton tidak berkedip, terlebih para penari ini membawa sebuah buah wayang pada tangannya sehingga tarian ini terlihat begitu lugas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016