Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah lukisan menyerupai telur ukuran besar yang dibuat dari bahan baku kayu hasil kreativitas seniman Wayan Birna dipajangkan di Pantai Sindhu Sanur, Kota Denpasar yang mampu menarik perharian wisatawan dalam dan luar negeri.
Kayu ukuran besar menyerupai telur ditaruh di tempat yang strategis oleh seniman Wayan Birna dilukis menggunakan media cat air. Karya seni tersebut mampu menarik perhatian pengunjung Pantai Sindhu Sanur.
Karya seni buatan Wayan Birna mampu menyedot perhatian pelancong di tempat wisata tersebut, karena dengan memakai media kayu telur dan mengecat menggunakan bahan cat air mampu meraup keuntungan.
Wayan Birna mengatakan, pihaknya mampu membuat motif lukisan dengan membutuhkan waktu satu hingga tiga untuk menyelesaikan lukisan telur ukuran besar.
"Untuk ukuran yang paling kecil dinamakan lukisan telur angsa, ukuran sedang dinamakan lukisan telur kaswari dan untuk ukuran besar diberi nama lukisan telur unta," jelasnya.
Wayan Birna mengaku. untuk tingkat kesulitannya dalam pembuatan lukisan telur tersebut tergantung motif dan ukuran telurnya. Sementara untuk harganya, dipatok harga untuk telur yang kecil Rp500.000, untuk ukuran yang besar harga bisa mencapai Rp 8 juta.
Menurutnya, untuk dapat melukis telur kayu ukuran kecil, membutuhkan waktu sekitar satu hari, sedangkan yang berukuran sedang dan besar bisa mencapai tiga hari.
"Mengenai harga mematok telur angsa seharga Rp100.000, yang berukuran sedang seharga Rp400.000, dan yang berukuran besar seharga Rp650.000 per unit," ujarnya.
Dari menekuni aktivitas tersebut setiap bulannya mempunyai omset pemjualan sebesar Rp 5 juta dalam waktu normal, bisa meningkat dua kali lipat pada hari-hari liburan saat kunjungan pelancong meningkat, ujar Wayan Birna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kayu ukuran besar menyerupai telur ditaruh di tempat yang strategis oleh seniman Wayan Birna dilukis menggunakan media cat air. Karya seni tersebut mampu menarik perhatian pengunjung Pantai Sindhu Sanur.
Karya seni buatan Wayan Birna mampu menyedot perhatian pelancong di tempat wisata tersebut, karena dengan memakai media kayu telur dan mengecat menggunakan bahan cat air mampu meraup keuntungan.
Wayan Birna mengatakan, pihaknya mampu membuat motif lukisan dengan membutuhkan waktu satu hingga tiga untuk menyelesaikan lukisan telur ukuran besar.
"Untuk ukuran yang paling kecil dinamakan lukisan telur angsa, ukuran sedang dinamakan lukisan telur kaswari dan untuk ukuran besar diberi nama lukisan telur unta," jelasnya.
Wayan Birna mengaku. untuk tingkat kesulitannya dalam pembuatan lukisan telur tersebut tergantung motif dan ukuran telurnya. Sementara untuk harganya, dipatok harga untuk telur yang kecil Rp500.000, untuk ukuran yang besar harga bisa mencapai Rp 8 juta.
Menurutnya, untuk dapat melukis telur kayu ukuran kecil, membutuhkan waktu sekitar satu hari, sedangkan yang berukuran sedang dan besar bisa mencapai tiga hari.
"Mengenai harga mematok telur angsa seharga Rp100.000, yang berukuran sedang seharga Rp400.000, dan yang berukuran besar seharga Rp650.000 per unit," ujarnya.
Dari menekuni aktivitas tersebut setiap bulannya mempunyai omset pemjualan sebesar Rp 5 juta dalam waktu normal, bisa meningkat dua kali lipat pada hari-hari liburan saat kunjungan pelancong meningkat, ujar Wayan Birna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016