Denpasar (Antara Bali) - Para atlet tenis meja Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTSMI) Bali menjajal kemampuannya dengan bertanding melawan para juara Liga Tenis Meja Kasih Bangsa di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Minggu.

"Pertandingan eksibisi ini diharapkan bisa memotivasi para atlet tenis meja di Bali agar ke depan bisa lebih meningkatkan kemampuannya," kata Ketua Umum Pengprop PTMSI Bali, Bintang Puspayoga.

Rombongan petenis meja dunia yang hadir di Bali itu berasal dari 12 negara di Asia dan Eropa yang telah mengikutui Grand Final Liga Tenis Meja Kasih Bangsa di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dikatakan Bintang, agar bisa mengikuti Grand Final Liga Tenis Meja Kasih Bangsa di Jakarta lalu, memang turnamen ini harus digelar dulu di wilayah Bali.

"Sehingga juaranya berhak mengikuti grand final di Jakarta," ungkap Bintang.

Dengan bertanding melawan para pemain kelas dunia itu, kata Bintang, tentunya akan menjadi bekal pengalaman tersendiri bagi atlet tenis meja Bali.

Diakui dia, untuk bisa menggelar kegiatan seperti turnamen Kasih Bangsa di Bali tentunya membutuhkan banyak pertimbangan. "Itu pemikiran yang bagus, tetapi kami akan pertimbangkan dahulu dengan melihat berbagai aspek," kata dia.

Menurut dia, selain memerlukan persiapan matang, kejuaraan seperti itu juga membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

"Kami tetap mendukung ke depannya, Grand Final Liga ini bisa dihelat di Bali, tetapi harus dibicarakan lebih matang lagi," tandasnya.

Mengingat kegiatan tersebut bertarf internasional, sehingga tentunya akan berdampak pada promosi pariwisata Bali, secara langsung.

"Jangankan gelaran turnamen sebenarnya, eksebisi seperti ini saja, sudah memberikan nilai positif besar terhadap para petenis meja Bali," kata dia.

Dia menilai, lewat pertandingan eksibisi ini, para pemain bisa menyerap teknik dan strategi pertandingan petenis meja luar negeri.

Laga eksebisi tersebut, mempertandingkan lima partai, hanya saja para pemain bermain dalam dua set. Petenis meja luar negeri yang ambil bagian dengan peringkat dunia tertinggi, yakni peringkat 76 dunia, Thomas Kienath dari Jerman.

Sedangkan petenis meja Bali yang turut eksebisi, Kadek Siswandi, IB Paramarta, Ardika dan Sumerta. Mereka sempat merasakan bagaimana menghadapi petenis-petnis meja putra dan putri dari Eropa dan Asia bermain.

Untuk petenis meja Eropa diantaranya, Jerman, Swedia, Swiss, Cekoslovaki dan Hongaria. Sedengkan dari Asia, Singapura, Vietnam, Mongolia, Philipina, Cina dan Hongkong.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Panitia Liga Kasih Bangsa Eka Wahyu Kasih yang juga Rektor STIE Kasih Bangsa Jakarta dan Anton Suseno, mantan petenis dunia dan salah satu pengurus Komite Olah Raga Indonesia (KOI). (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010