Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Huawei terus berusaha memproduksi telepon seluler (smartphone) yang mengikuti teknologi dalam upaya merebut pangsa pasar dunia.
"Kami terus melakukan inovasi dalam memproduksi peralatan seiring berkembangnya teknologi, termasuk juga perangkat telepon seluler (smartphone)," kata President Huawei Southern Pasific Region Peter Tong pada acara "Huawai Consumer Busness Group 2016 Southern Conference" di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Ia mengatakan melalui pertemuan ini pihaknya dapat menjelaskan pertumbuhan produksi, termasuk pertumbuhan pada tahun 2015 sebesar 73 persen dari total investasi mencapai 60 miliar dolar AS.
"Angka kenaikan ini cukup fantastis, dibanding kondisi perekonomian dunia saat ini. Karena itu kebersamaan antar-distribusi produk saling memacu di masing-masing negara," ujarnya.
Peter Tong lebih lanjut mengatakan tanpa usaha semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan, maka peningkatan tidak tercapai sesuai dengan harapan.
"Pada kegiatan konferensi ini nantinya saling bisa bertukar pengalaman dalam pemasaran produk, disamping juga mencari terobosan-terobosan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut," ucapnya.
Dikatakan dengan produk smartphone yang mengikuti zaman dan mode, tentu akan memudahkan bersaing dengan produk lainnya. Sebab yang dibutuhkan dalam produk telepon adalah mampu mengakses program-program yang ditawarkan oleh provider jaringan.
"Kami terus berinovasi untuk mengikuti pangsa pasar, sehingga mampu terus bersaing dengan perusahaan lain," katanya.
Sementara, pemantauan toko-toko penjualan telepon seluler di Kota Denpasar, produk Huawai tidak begitu diminati warga masyarakat. Mereka lebih memilih smarphone produk Korea yang sedang naik daun.
"Produk smartphone Huawei tidak begitu disukai konsumen di sini. Mereka lebih cenderung membeli produk dari perusahaan Korea. Kami tidak tahu alasan konsumen yang membeli. Namun demikian kami tetap juga memajang smarphone Huawei," kata Rini, seorang penjaga toko seluler. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami terus melakukan inovasi dalam memproduksi peralatan seiring berkembangnya teknologi, termasuk juga perangkat telepon seluler (smartphone)," kata President Huawei Southern Pasific Region Peter Tong pada acara "Huawai Consumer Busness Group 2016 Southern Conference" di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Ia mengatakan melalui pertemuan ini pihaknya dapat menjelaskan pertumbuhan produksi, termasuk pertumbuhan pada tahun 2015 sebesar 73 persen dari total investasi mencapai 60 miliar dolar AS.
"Angka kenaikan ini cukup fantastis, dibanding kondisi perekonomian dunia saat ini. Karena itu kebersamaan antar-distribusi produk saling memacu di masing-masing negara," ujarnya.
Peter Tong lebih lanjut mengatakan tanpa usaha semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan, maka peningkatan tidak tercapai sesuai dengan harapan.
"Pada kegiatan konferensi ini nantinya saling bisa bertukar pengalaman dalam pemasaran produk, disamping juga mencari terobosan-terobosan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut," ucapnya.
Dikatakan dengan produk smartphone yang mengikuti zaman dan mode, tentu akan memudahkan bersaing dengan produk lainnya. Sebab yang dibutuhkan dalam produk telepon adalah mampu mengakses program-program yang ditawarkan oleh provider jaringan.
"Kami terus berinovasi untuk mengikuti pangsa pasar, sehingga mampu terus bersaing dengan perusahaan lain," katanya.
Sementara, pemantauan toko-toko penjualan telepon seluler di Kota Denpasar, produk Huawai tidak begitu diminati warga masyarakat. Mereka lebih memilih smarphone produk Korea yang sedang naik daun.
"Produk smartphone Huawei tidak begitu disukai konsumen di sini. Mereka lebih cenderung membeli produk dari perusahaan Korea. Kami tidak tahu alasan konsumen yang membeli. Namun demikian kami tetap juga memajang smarphone Huawei," kata Rini, seorang penjaga toko seluler. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016