Singaraja, (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menggelar Pameran Pendidikan Buleleng (Buleleng Education Expo), 2 Mei sampai dengan 4 Juni 2016.
"Pameran pendidikan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional akan digelar secara berkesinambungan pada tahun tahun mendatang," kata Kadisdik Buleleng, Gede Suyasa di Kota Singaraja, Senin.
Dia mengemukakan, Buleleng Education Expo atau BEE juga bertujuan memberikan wadah para siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA/SMK di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu melakukan aksi positif terkait pendidikan selama sebulan penuh yakni Mei-Juni 2016.
Beberapa kegiatan memeriahkan BEE seperti olimpiade sains terapan, lomba kompetensi siswa, dialog pendidikan dan pagalaran pameran pendidikan dari beberapa kecamatan di wilayah itu.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu juga menjelaskan, sesuai imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hardiknas harus diisi dengan berbagai kegiatan positif memacu kemampuan dan kreativitas peserta didik.
"Oleh karenanya BEE digelar untuk menampung berbagai kegiatan pemacu kreativitas tersebut. Kami berencana BEE tidak berhenti sampai di sini, ini yang pertama kali, kedepan akan terus dianjutkan dengan beberapa perubahan," katanya.
Sementara itu, ia menambahkan, pada peringatan Hardiknas di Buleleng yang dipusatkan di Taman Kota Singaraja juga telah diluncurkan logo BEE yakni seekor lebah.
"Lebah dipilih menjadi logo karena lebah secara filosofis lebah menghasilkan hal yang baik yakni madu yang bermanfaat bagi orang banyak, diraih dengan kerja sama. Maka, para siswa hendaknya dapat meniru sifat lebah," papar dia. (IMB)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pameran pendidikan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional akan digelar secara berkesinambungan pada tahun tahun mendatang," kata Kadisdik Buleleng, Gede Suyasa di Kota Singaraja, Senin.
Dia mengemukakan, Buleleng Education Expo atau BEE juga bertujuan memberikan wadah para siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA/SMK di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu melakukan aksi positif terkait pendidikan selama sebulan penuh yakni Mei-Juni 2016.
Beberapa kegiatan memeriahkan BEE seperti olimpiade sains terapan, lomba kompetensi siswa, dialog pendidikan dan pagalaran pameran pendidikan dari beberapa kecamatan di wilayah itu.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu juga menjelaskan, sesuai imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hardiknas harus diisi dengan berbagai kegiatan positif memacu kemampuan dan kreativitas peserta didik.
"Oleh karenanya BEE digelar untuk menampung berbagai kegiatan pemacu kreativitas tersebut. Kami berencana BEE tidak berhenti sampai di sini, ini yang pertama kali, kedepan akan terus dianjutkan dengan beberapa perubahan," katanya.
Sementara itu, ia menambahkan, pada peringatan Hardiknas di Buleleng yang dipusatkan di Taman Kota Singaraja juga telah diluncurkan logo BEE yakni seekor lebah.
"Lebah dipilih menjadi logo karena lebah secara filosofis lebah menghasilkan hal yang baik yakni madu yang bermanfaat bagi orang banyak, diraih dengan kerja sama. Maka, para siswa hendaknya dapat meniru sifat lebah," papar dia. (IMB)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016