Buleleng (Antara Bali) - Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokmasta) Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng, Bali, menyatakan kalangan investor mulai membangun hotel di wilayah destinasi potensial pariwisata di daerah itu.

"Kami tidak lagi mengelola Pantai Batu Ampar di sisi Barat atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai pantai pasir putih," kata Ketua Pokmasta, Made Taro, Jumat.

Dia mengemukakan, pindahnya warga dari sisi Barat ke wilayah Timur tersebut sudah berdasarkan kesepakatan seluruh anggota Pokmasta yang berjumlah 61 orang.

Bahkan, kata dua, kelompok ini sudah menerima kompensasi dari investor atas pemindahan lokasi tersebut senilai Rp200 juta. "Kami pindah karena mau digunakan sama investornya," kata dia.

Sementara itu, antara Pokmasta dengan investor itu kini sudah mulai berbagi pantai. Investor tersebut akan menguasai pantai di sisi Barat, sedangkan Pokmasta berhak mengelola pantai di sisi Timur sebagai objek wisata masyarakat.

Dikatakan pula, pemindahan lokasi untuk memberikan kesempatan investor yang ingin berinvestasi di Desa Pejarakan. "Asalkan kelompoknya yang berjalan secara swadaya ini tetap berkesempatan untuk mengelola pantai," imbuhnya.

Sementara itu, ia menambahkan, kompensasi yang didapatkan dari investor itu akan digunakan untuk membangun kembali sarana dan prasarana yang sempat dimiliki.

Di sisi lain, Pomasta mulai mengelola pantai berpasir putih dengan perairan yang berupa teluk itu sejak 2012 lalu secara swadaya. Pengelolaan ini berawal dari kepedulian kelompok ini terhadap lingkungan. Ketika itu pantai ini masih belum terjamah dan dipenuhi sampah plastik. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016