Karangasem (Antara Bali) - Pemerintah Kab.Karangasem melalui Dinas Pertanian TPH menggelar Acara Peluncuran Rintisan Agrowisata Nampo di Desa Jungutan Kec.Bebandem Karangasem, Selasa (19/4).

Dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja serta kesempatan untuk berusaha. Berbagai upaya harus dilakukan secara terpadu dan serasi yang disesuaikan dengan kondisi tanah, air dan iklim.  Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintah Kab.Karangasem melalui Dinas Pertanian TPH menggelar Acara peluncuran Rintisan Agrowisata Nampo.

Kegiatan yang dihadiri 250 orang undangan dan 46 orang Penyuluh Pertanian Lapangan ini dibuka langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bersama Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, didampingi Sekdakab.Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, Forkopimda, Asisten, Staf Ahli Bupati, Kadis Pertanian TPH Nyoman Mertha Tanaya, Muspika Kec.Bebandem serta SKPD terkait dijajaran Pemkab Karangasem.

Sementara itu Kadis Pertanian Mertha Tanaya dalam laporannya menyampaikan, kawasan agrowisata Nampo ini terletak kurang lebih 16 km dari kota Amlapura, mudah dijangkau oleh setiap orang pariwisata yang sangat potensial jika dikelola secara sinergi dengan obyek wisata di daerah pantai.

"Masih banyak yang perlu kita benahi, karena lokasinya masih perawan dan belum banyak dikenal orang. SDM para petani sebagai pemiliknya masih belum paham tentang agrowisata, disamping itu akses jalan menuju ke lokasi masih belum memadai begitu pula fasilitas sarana dan prasarananya,"ungkapnya

"Oleh karena itu peran pembinaan Pemda melalui SKPD terkait sangat dibutuhkan pada bidang pertanian, peran penyuluh sangat strategis terutama terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan agribisnis. Pada kesempatan ini dari 46 Penyuluh Pertanian yang hadir, akan menyerahterimakan Dokumen Demplotnya dan Dokumen Kelompok Binaan Intensifnya,"ucapnya.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengatakan, dengan diluncurkannya rintisan agrowisata Nampo akan menjadi sebuah harapan baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangasem.

"Untuk itu saya memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian TPH, semoga hal ini bisa mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan petani, khususnya bagi petani salak. Jika petani bangkit maka Karangasem pula bangkit dan masyarakat sejahtera,"katanya.

Mas Sumatri lanjut mengatakan menurutnya sebelum petani bangkit, para petugas penyuluh pertanian harus bangkit terlebih dahulu.

"Penyuluh harus mampu memberi contoh dan mampu membimbing petani. Dan saya berharap melalui pengembangan demplot, penyuluh bisa memberi contoh kepada petani bagaimana cara bertani yang lebih baik. Oleh karena itu dengan adanya penyerahan dokumen demplot dan dokumen binaan intensif bagi penyuluh, maka saya dapat memonitor kinerja penyuluh melalui daftar demplot dan binaannya," tegasnya.

Mas Sumatri pun perintahkan Kadis Pertanian, Kadis Budpar, Kadis Perindag, Kadis Koperasi dan Kadis PU untuk bersama-sama membina agrowisata itu agar mejadi baik dan cepat diketahui masyarakat banyak.

"Mulai dari penataan, manajemennya dan promosi karena saya perhatikan agrowisata Nampo itu punya potensi yang sangat mempesona dan patut kita kembangkan. Tetapi saya mengingatkan jika daerah itu berkembang, harga tanah otomatis naik, jangan sampai para petani di daerah Nampo berame-rame jual tanah untuk keperluan yang belum tentu berguna," ujarnya.

Bupati pun wanti-wanti,"Jangan sampai dengan berkembangnya Nampo dibarengi pula dengan perdagangan narkoba, hal itu patut diwaspadai. Dengan berharap masyarakat sejahtera, namun yang kita dapatkan malah masyarakat sengsara," imbuhnya.

Usai sambutan Penyuluh Pertanian Lapangan melalui Kadis Pertanian menyerahkan Dokumen Demplot dan Dokumen Kelompok Binaan Intensif yang diterima Bupati Mas Sumatri. (*)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016