Singaraja (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana meninjau sekolah yang mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di wilayah itu untuk memastikan ujian tersebut berjalan lancar.
"Berdasarkan pantauan dari pagi hari semuanya terkendali dan secara umum ujian nasioal (UN) di Buleleng berjalan lancar," katanya saat meninjau Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Singaraja di Kota Singaraja, Bali, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya juga memantau sekolah yang melaksanakan ujian nasional tulis di daerah itu. "Saya pantau juga UN tulis di Busungbiu dan Banjar. Kalau Pak Wakil Bupati Nyoman Sutjidra memantau di wilayah Timur," kata dia.
Agus menambahkan, tidak ada kendala berarti terkait pelaksanaan UNBK. "Kendalanya hanya pada fasilitas komputer saja, dimana ada sekolah kekurangan perangkat mengharuskan mereka (sekolah) harus meminjam ke sekolah lain. Tapi bisa jalan," kata dia.
Kedepan, kata dia, Pemprov Bali diharapkan membantu terkait pengadaan perangkat komputer di sekolah-sekolah di Buleleng sehingga lebih banyak lagi sekolah yang dapat melaksanakan UNBK.
"Masalahnya bukan ada pada kesiapan sekolah dan peserta didik, tetapi lebih kepada kesiapan sarana dan prasarana pendukungnya yakni perangkat komputer dan internet yang memadai. Kami berharap Pemprov memberi perhatian apalagi tahun depan SMA dan SMK sudah dikelola provinsi," imbuhnya.
Agus mengungkapkan secara pribadi sangat mendukung pelaksanakan UNBK di sekolah karena dapat menunjukan integritas dan kejujuran siswa bukan saja melihat hasil ujian. "Bagus sekali, lebih jujur dan transparan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng terdapat sebanyak 26 sekolah SMA dan 37 sekolah SMK melaksanakan ujian nasional dengan total peserta ujian nasional sebanyak 8.195 orang. Empat sekolah diantaranya melaksanakan UNBK yakni SMAN 1 Singaraja, SMAN Bali Mandara, SMKN 1 Tejakula dan SMK TI Bali Global Singaraja dengan total peserta (UNBK) sebanyak 621 orang siswa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Berdasarkan pantauan dari pagi hari semuanya terkendali dan secara umum ujian nasioal (UN) di Buleleng berjalan lancar," katanya saat meninjau Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Singaraja di Kota Singaraja, Bali, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya juga memantau sekolah yang melaksanakan ujian nasional tulis di daerah itu. "Saya pantau juga UN tulis di Busungbiu dan Banjar. Kalau Pak Wakil Bupati Nyoman Sutjidra memantau di wilayah Timur," kata dia.
Agus menambahkan, tidak ada kendala berarti terkait pelaksanaan UNBK. "Kendalanya hanya pada fasilitas komputer saja, dimana ada sekolah kekurangan perangkat mengharuskan mereka (sekolah) harus meminjam ke sekolah lain. Tapi bisa jalan," kata dia.
Kedepan, kata dia, Pemprov Bali diharapkan membantu terkait pengadaan perangkat komputer di sekolah-sekolah di Buleleng sehingga lebih banyak lagi sekolah yang dapat melaksanakan UNBK.
"Masalahnya bukan ada pada kesiapan sekolah dan peserta didik, tetapi lebih kepada kesiapan sarana dan prasarana pendukungnya yakni perangkat komputer dan internet yang memadai. Kami berharap Pemprov memberi perhatian apalagi tahun depan SMA dan SMK sudah dikelola provinsi," imbuhnya.
Agus mengungkapkan secara pribadi sangat mendukung pelaksanakan UNBK di sekolah karena dapat menunjukan integritas dan kejujuran siswa bukan saja melihat hasil ujian. "Bagus sekali, lebih jujur dan transparan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng terdapat sebanyak 26 sekolah SMA dan 37 sekolah SMK melaksanakan ujian nasional dengan total peserta ujian nasional sebanyak 8.195 orang. Empat sekolah diantaranya melaksanakan UNBK yakni SMAN 1 Singaraja, SMAN Bali Mandara, SMKN 1 Tejakula dan SMK TI Bali Global Singaraja dengan total peserta (UNBK) sebanyak 621 orang siswa. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016