Singaraja (Antara Bali) - Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali Ayu Pastika menyerahkan bantuan bedah rumah yang bersumber dari dana tanggung jawab sosial perusahaan RSU Puri Raharja kepada empat rumah tangga sasaran di Kabupaten Buleleng.
"Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak swasta bersama seluruh komponen masyarakat juga harus peduli mengulurkan tangannya. Karena membantu mereka yang membutuhkan pertolongan merupakan salah satu bentuk yadnya (persembahan secara tulus ikhlas)," kata Ayu Pastika di sela-sela peresmian dan penyerahan bantuan tersebut di Desa Patemon, Singaraja, Senin.
Istri orang nomor satu di Bali itu juga mengimbau berbagai perusahaan swasta untuk turut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan menyisihkan keuntungannya, kemudian menyalurkannya melalui CSR.
Pada kesempatan itu Ayu Pastika menyampaikan apresiasi kepada Rumah Sakit Puri Raharja yang telah ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Ia menyampaikan bagi rumah rumah sakit swasta dukungan dalam pengentasan kemiskinan juga bisa ditunjukkan melalui program pelayanan kesehatan gratis.
"Mudah-mudahan ke depan bisa ditindaklanjuti lagi dan berkelanjutan. Selain itu saya juga mengimbau kapada pihak swasta yang lain khususnya RS swasta untuk turut serta melaksanakan program CSR-nya, salah satunya bedah rumah dan tidak menutup kemungkinan melakukan pelayanan kesehatan gratis," katanya.
Ayu Pastika menambahkan keberadaan BK3S Provinsi Bali tidak hanya membantu masyarakat miskin dengan program CSR bedah rumah melainkan juga hadir untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti pemberian bantuan kepada penyandang disabilitas, membantu anak-anak panti asuhan dan lansia telantar serta program kemanusiaan lainnya.
"Intinya misi kita bertujuan untuk mewujudkan mayarakat Bali yang Mandara (maju, aman, damai dan sejahtera)," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSU Puri Raharja I Nyoman Sutedja menyatakan bahwa program CSR yang dilaksanakan oleh RSU Puri Raharja selain bertujuan mendukung jalannya program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemprov Bali, juga untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang tidak mampu yang ada di Bali.
"Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan sosial masyarakat sekitar khususnya bagi yang mampu bahwa di sekeliling kita masih ada masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan mereka," katanya.
Senada dengan Ayu Pastika, Sutedja juga berharap ke depan pihak swasta yang lain juga ikut peduli dan melaksanakan program CSR-nya.
"Kami siap berkoordinasi dengan pihak Provinsi Bali sehingga ke depan program pemberian bantuan bedah rumah yang dilakukan oleh RSU Puri Raharja tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan," ujarnya.
Bantuan bedah rumah ditandai dengan penyerahan kunci rumah dari Dirut RSU Puri Raharja I Nyoman Sutedja kepada Ketua BK3S Provinsi Bali Ayu Pastika, yang kemudian diserahkan langsung kepada empat penerima bantuan.
Keempat penerima bantuan bedah rumah dari RSU Puri Raharja tersebut adalah Putu Sukadana, Luh Susun, Nyoman Yasti dan Made Arjana, yang masing-masing senilai Rp30 juta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak swasta bersama seluruh komponen masyarakat juga harus peduli mengulurkan tangannya. Karena membantu mereka yang membutuhkan pertolongan merupakan salah satu bentuk yadnya (persembahan secara tulus ikhlas)," kata Ayu Pastika di sela-sela peresmian dan penyerahan bantuan tersebut di Desa Patemon, Singaraja, Senin.
Istri orang nomor satu di Bali itu juga mengimbau berbagai perusahaan swasta untuk turut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan menyisihkan keuntungannya, kemudian menyalurkannya melalui CSR.
Pada kesempatan itu Ayu Pastika menyampaikan apresiasi kepada Rumah Sakit Puri Raharja yang telah ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Ia menyampaikan bagi rumah rumah sakit swasta dukungan dalam pengentasan kemiskinan juga bisa ditunjukkan melalui program pelayanan kesehatan gratis.
"Mudah-mudahan ke depan bisa ditindaklanjuti lagi dan berkelanjutan. Selain itu saya juga mengimbau kapada pihak swasta yang lain khususnya RS swasta untuk turut serta melaksanakan program CSR-nya, salah satunya bedah rumah dan tidak menutup kemungkinan melakukan pelayanan kesehatan gratis," katanya.
Ayu Pastika menambahkan keberadaan BK3S Provinsi Bali tidak hanya membantu masyarakat miskin dengan program CSR bedah rumah melainkan juga hadir untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti pemberian bantuan kepada penyandang disabilitas, membantu anak-anak panti asuhan dan lansia telantar serta program kemanusiaan lainnya.
"Intinya misi kita bertujuan untuk mewujudkan mayarakat Bali yang Mandara (maju, aman, damai dan sejahtera)," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSU Puri Raharja I Nyoman Sutedja menyatakan bahwa program CSR yang dilaksanakan oleh RSU Puri Raharja selain bertujuan mendukung jalannya program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemprov Bali, juga untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang tidak mampu yang ada di Bali.
"Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan sosial masyarakat sekitar khususnya bagi yang mampu bahwa di sekeliling kita masih ada masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan mereka," katanya.
Senada dengan Ayu Pastika, Sutedja juga berharap ke depan pihak swasta yang lain juga ikut peduli dan melaksanakan program CSR-nya.
"Kami siap berkoordinasi dengan pihak Provinsi Bali sehingga ke depan program pemberian bantuan bedah rumah yang dilakukan oleh RSU Puri Raharja tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan," ujarnya.
Bantuan bedah rumah ditandai dengan penyerahan kunci rumah dari Dirut RSU Puri Raharja I Nyoman Sutedja kepada Ketua BK3S Provinsi Bali Ayu Pastika, yang kemudian diserahkan langsung kepada empat penerima bantuan.
Keempat penerima bantuan bedah rumah dari RSU Puri Raharja tersebut adalah Putu Sukadana, Luh Susun, Nyoman Yasti dan Made Arjana, yang masing-masing senilai Rp30 juta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016