Tabanan (Antara Bali) - Sejumlah anggota DPRD Tabanan kecewa dan menengarai ada kesepakatan politik antarelit partai di dewan dalam penetapan APBD tahun anggaran 2011.

"Kami kecewa sebab tidak diberi ruang untuk menyampaikan pandangan akhir fraksi atas tanggapan RAPBD 2011," kata I Ketut Loka Antara, anggota Fraksi Partai Golkar dihubungi di Tabanan, Minggu.

Seperti diketahui pada Sabtu 4/12) digelar Rapat Paripurna DPRD Tabanan untuk mengesahkan RAPBD 2011 menjadi APBD.

Kekecawaan atas jalannya penetapan APBD tanpa mendengarkan pandangan fraksi lain dilontarkan juga anggota Fraksi Demokrat IB Kade Adnyana Suryawan.

Kedua pentolan Golkar dan Demokrat tersebut kecewa karena tidak diberi ruang guna memberikan pandangan akhir fraksi atas tanggapan RAPBD 2011.

Loka menandaskan, merupakan hak setiap fraksi untuk menyampaikan pandangan akhirnya atas RAPBD, namun kenyataannya hal itu tidak bisa dilakukan karena ada upaya-upaya elit partai untuk menghadang langkah tersebut.

"Saya menengarai ada kesepakatan yang dilakukan sehingga pandangan akhir fraksi atas RAPBD Tabanan dijadikan satu dengan Fraksi PDIP," katanya.

Hal senada disampaikan Adnyana Suryawan. Politisi Demokrat asal Abianlalang, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, ini juga mengaku prihatin atas kondisi tersebut.

"Saya khawatir ada apa-apa di balik semua ini. Bisa jadi ini membuat tupoksi (tugas pokok dan fungsi) 'ceck and balance' lembaga semakin menipis," katanya mengingatkan.

Adnyana mengkhawatirkan kondisi tersebut bisa mengurangi kepercayaan rakyat terhadap para wakilnya karena terjadi kesepakatan APBD di tingkat pimpinan.

Sementara pada sidang paripurna yang digelar Sabtu lalu, dewan Tabanan mengesahkan RAPBD 2011 menjadi APBD Tabanan 2011. 

Dalam APBD Tabanan 2011 dipatok Rp753 Miliar, dengan rincian jumlah belanja total Rp781 Miliar dengan defisit anggaran mencapai Rp27,4 Miliar.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010