Denpasar (Antara Bali) - Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Denpasar akan menyelenggarakan kejuaraan catur yang bertajuk "Wali Kota Cup VII", pada 24-27 Maret 2016.
Ketua Harian Percasi Denpasar Nyoman Cakera usai rapat pengurus Percasi di Denpasar, Minggu, mengatakan kejuaraan catur "Wali Kota Cup" tersebut dengan pertandingan sistem Swiss tujuh babak.
"Dalam kejuaran catur Wali Kota Cup akan mempertandingkan dua nomor kejuaraan, yakni kelompok yunior dan senior, namun dengan syarat harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Denpasar," katanya didampingi Humas Percasi Dewa Gede Rai.
Menurut Cakera persyaratan KTP Denpasar adalah untuk menjaring atlet yang dipersiapkan untuk menghadapi Porprov XII mendatang.
"Lewat ajang Wali Kota Cup ini kami ingin memantau lebih awal atlet-atlet potensial untuk diterjunkan dalam Porprov Bali, serta untuk kegiatan kejuaraan daerah (Kejurda) catur mendatang," ujarnya.
Cakera mengatakan pihaknya memprediksi kejuaraan tersebut akan seru, karena beberapa pecatur andalan dan dinobatkan menjadi master juga akan berlaga.
"Dari informasi yang kami dapat, pecatur master nasional turun di Wali Kota Cup, seperti Bayu Suharjito dan Bambang Sampurno akan meramaikan persaingan untuk masuk skuad Porprov Denpasar," ujarnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, kata Cakera, pecatur nonmaster bisa saja menjungkalkan pecatur unggulan apabila saat bertanding tidak konsentrasi. Di kelompok ini ada pecatur Pasek Budarsa yang siap memberi kejutan.
Bagi pecatur yang ingin ikut menjajal Wali Kota Cup dapat mendaftar hingga 23 Maret mendatang. Pendaftaran dapat dilakukan di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, di lapangan Puputan Badung dengan Pak Kobra, dan di Rumah Nyoman Cakera.
Sementara Humas Percasi Denpasar, Dewa Gede Rai menambahkan dalam kejuaraan catur Wali Kota Cup, nomor yang dipertandingkan tidak hanya di kelompok senior namun juga yunior. Hal ini dimaksudkan supaya ada regenerasi.
"Dengan demikian bibit-bibit pecatur akan tetap tumbuh dan ini merupakan bagian pembinaan usia dini," kata Dewa Rai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Harian Percasi Denpasar Nyoman Cakera usai rapat pengurus Percasi di Denpasar, Minggu, mengatakan kejuaraan catur "Wali Kota Cup" tersebut dengan pertandingan sistem Swiss tujuh babak.
"Dalam kejuaran catur Wali Kota Cup akan mempertandingkan dua nomor kejuaraan, yakni kelompok yunior dan senior, namun dengan syarat harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Denpasar," katanya didampingi Humas Percasi Dewa Gede Rai.
Menurut Cakera persyaratan KTP Denpasar adalah untuk menjaring atlet yang dipersiapkan untuk menghadapi Porprov XII mendatang.
"Lewat ajang Wali Kota Cup ini kami ingin memantau lebih awal atlet-atlet potensial untuk diterjunkan dalam Porprov Bali, serta untuk kegiatan kejuaraan daerah (Kejurda) catur mendatang," ujarnya.
Cakera mengatakan pihaknya memprediksi kejuaraan tersebut akan seru, karena beberapa pecatur andalan dan dinobatkan menjadi master juga akan berlaga.
"Dari informasi yang kami dapat, pecatur master nasional turun di Wali Kota Cup, seperti Bayu Suharjito dan Bambang Sampurno akan meramaikan persaingan untuk masuk skuad Porprov Denpasar," ujarnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, kata Cakera, pecatur nonmaster bisa saja menjungkalkan pecatur unggulan apabila saat bertanding tidak konsentrasi. Di kelompok ini ada pecatur Pasek Budarsa yang siap memberi kejutan.
Bagi pecatur yang ingin ikut menjajal Wali Kota Cup dapat mendaftar hingga 23 Maret mendatang. Pendaftaran dapat dilakukan di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, di lapangan Puputan Badung dengan Pak Kobra, dan di Rumah Nyoman Cakera.
Sementara Humas Percasi Denpasar, Dewa Gede Rai menambahkan dalam kejuaraan catur Wali Kota Cup, nomor yang dipertandingkan tidak hanya di kelompok senior namun juga yunior. Hal ini dimaksudkan supaya ada regenerasi.
"Dengan demikian bibit-bibit pecatur akan tetap tumbuh dan ini merupakan bagian pembinaan usia dini," kata Dewa Rai. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016