Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung program "Kampung KB" yang sudah dikukuhkan di Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan sehat.

"Bali saat ini sudah padat penduduknya, angka kelahiran dan migrasi sangat berpengaruh. Dengan padatnya jumlah penduduk akan mempengaruhi penghasilan yang diperoleh karena adanya persaingan, dan besar-kecilnya penghasilan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan satu keluarga," kata Pastika saat meresmikan pengukuhan Kampung KB itu, di Singaraja, Rabu.

Oleh karena itu, ucap Pastika, jika ingin keluarga sejahtera dan sehat, harus ikut KB. Dengan demikian akan berbagi penghasilan dengan lebih sedikit anggota keluarga, sehingga bisa memenuhi kebutuhannya.

"Kalau sekarang banyak anak banyak masalah, tidak seperti dulu lagi, kita harus mikirin makanannya, pakaian, sekolah, dan keperluan-keperluan lainnya," ujarnya.

Pastika yang saat itu didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Peduli Lingkungan Provinsi Bali Ayu Pastika, serta Kepala Biro Humas Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, menyatakan dukungan Pemprov Bali terhadap pelaksanaan program tersebut.

Dia berharap seluruh pemangku kepentingan, dari pemerintah kabupaten/kota, TNI dan Polri, serta seluruh masyarakat juga turut mendukung. Karena muara program tersebut adalah peningkatan kualitas dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Surya Chandra Surapaty dalam sambutannya menyatakan Pencanangan Kampung KB merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI terkait manfaat KB yang harus disebarluaskan sehingga program KB kembali dapat bergema terutama di wilayah-wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan untuk kembali dimanfaatkan dalam membatasi angka kelahiran.

Program ini juga diharapkan dapat bersinergi dengan sektor pembangunan yang lain, karena merupakan sektor strategis untuk menangani masalah kependudukan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Beberapa hal telah dilakukan untuk mendukung suksesnya program ini, diantaranya pemberian bantuan dana pada Dana Alokasi Khusus (DAK), pemberian bantuan fasilitas sarana dan prasarana, serta pemberian bantuan edukasi melalui pembinaan dan bimbingan.

Tak hanya itu, ia juga berharap bagi masyarakat yang sudah memanfaatkan KB dan merasakan kelebihan-kelebihannya agar mengetoktularkan ke masyarakat lainnya, dan kekurangan-kekurangan yang ada agar didiskusikan untuk dicarikan solusinya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ida Bagus Wirama mengatakan terobosan terbaru peluncuran program Kampung KB bertujuan untuk mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat di pedesaan.

"Sasaran utamanya adalah, desa-desa yang memiliki angka kemiskinan tinggi, populasi penduduk yang padat, dan kepesertaan KB-nya rendah," ucapnya.

Setelah melakukan pendataan dan penyisiran, Wirama dan jajarannya telah menentukan desa sasaran yakni terdapat di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Di desa tersebut kepesertaan KB masih di bawah 70 persen dan jumlah penduduk miskinnya juga tergolong tinggi yakni sebanyak 899 KK dari jumlah total 3.037 KK.

Walaupun demikian, desa tersebut juga telah mampu menorehkan prestasi yang cukup baik pada program kelompok KB dengan meraih predikat nilai terbaik peringkat II di tingkat nasional. Oleh karena itulah, proyek percontohan peluncuran Program Kampung KB di Provinsi Bali dilangsungkan di desa tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016