Negara (Antara Bali) - Warga Desa Delodbrawah, Kabupaten Jembrana mengeluhkan serbuan ribuan lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam di wilayah tersebut.
"Sudah kami semprot dengan racun, tapi tetap saja lalat-lalat ini berdatangan. Karena jumlahnya sangat banyak, kami jadi merasa terganggu," kata Nyoman Ridani, salah seorang warga setempat, Senin.
Ia mengatakan, ada enam peternakan ayam di wilayah tersebut, yang pada saat-saat tertentu memicu kedatangan lalat hingga ke pemukiman warga.
Budi, warga lainnya berharap, pengelola kandang ayam menjaga kebersihan sehingga tidak muncul lalat dalam jumlah besar, hingga berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.
"Ada beberapa warga yang sakit perut, mungkin karena makan makanan yang tercemar oleh lalat," katanya.
Natra, warga lainnya mengungkapkan, serbuan lalat ke pemukiman ini terjadi sekitar satu pekan terakhir, dan warga sudah beberapa kali mengeluhkan hal tersebut ke aparat desa.
Kepala Desa atau Perbekel Delodbrawah Made Rentana saat dikonfirmasi membenarkan, ada keluhan warga terkait serbuan lalat tersebut.
"Kami sudah panggil tiga pengelola peternakan ayam tersebut, tapi tidak ada yang datang. Padahal pertemuan dengan pengelola penting untuk mencari jalan keluar," katanya.
Keluhan warga ini, menurutnya, juga sudah disampaikan kepada pihak Kecamatan Mendoyo, bersamaan dengan laporan serangan demam berdarah di wilayahnya.
Ia mengatakan, pihaknya berharap itikad baik dari pengelola peternakan ayam untuk bermusyawarah mencari jalan keluar, karena beberapa warganya sudah terkena sakit perut yang diduga dari lalat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sudah kami semprot dengan racun, tapi tetap saja lalat-lalat ini berdatangan. Karena jumlahnya sangat banyak, kami jadi merasa terganggu," kata Nyoman Ridani, salah seorang warga setempat, Senin.
Ia mengatakan, ada enam peternakan ayam di wilayah tersebut, yang pada saat-saat tertentu memicu kedatangan lalat hingga ke pemukiman warga.
Budi, warga lainnya berharap, pengelola kandang ayam menjaga kebersihan sehingga tidak muncul lalat dalam jumlah besar, hingga berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.
"Ada beberapa warga yang sakit perut, mungkin karena makan makanan yang tercemar oleh lalat," katanya.
Natra, warga lainnya mengungkapkan, serbuan lalat ke pemukiman ini terjadi sekitar satu pekan terakhir, dan warga sudah beberapa kali mengeluhkan hal tersebut ke aparat desa.
Kepala Desa atau Perbekel Delodbrawah Made Rentana saat dikonfirmasi membenarkan, ada keluhan warga terkait serbuan lalat tersebut.
"Kami sudah panggil tiga pengelola peternakan ayam tersebut, tapi tidak ada yang datang. Padahal pertemuan dengan pengelola penting untuk mencari jalan keluar," katanya.
Keluhan warga ini, menurutnya, juga sudah disampaikan kepada pihak Kecamatan Mendoyo, bersamaan dengan laporan serangan demam berdarah di wilayahnya.
Ia mengatakan, pihaknya berharap itikad baik dari pengelola peternakan ayam untuk bermusyawarah mencari jalan keluar, karena beberapa warganya sudah terkena sakit perut yang diduga dari lalat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016