Denpasar (Antara Bali) - Pelaku pariwisata di Provinsi Bali menggenjot atraksi pariwisata guna menarik kunjungan wisatawan mancanegara untuk memanfaatkan momentum pemerintah membuka bebas visa kepada sejumlah negara.
"Kami menambah wahana dan atraksi dengan menekankan edukasi agar pengunjung mengetahui," kata General Manajer Bali Safari and Marine Park, William Santoso di Denpasar, Senin.
Atraksi tersebut yakni adanya pertunjukan harimau sumatera kepada para pengunjung yang digelar setiap hari mulai pukul 11.30 Wita.
Dalam pertunjukan itu, pengelola menampilkan edukasi pelestarian harimau dari kepunahan mengingat harimau dari Bali dan Jawa sudah punah sedangkan yang tersisa saat ini hanya harimau sumatera di Indonesia.
Dia mengungkapkan bahwa adanya atraksi itu juga untuk menarik lebih banyak pengunjung khususnya dari wisatawan mancanegara yang memanfaatkan fasilitas bebas visa.
Pihaknya melihat adanya tren peningkatan kunjungan dari sejumlah wisatawan dari negara-negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa di antaranya dari India, Tiongkok dan Korea Selatan.
"Ada tren peningkatan dari negara-negara itu," ujar William.
Menurut dia, adanya bebas visa memberikan dampak signifikan untuk kunjungan di tengah musim sepi junjungan selama periode Januari-Februari.
Rata-rata kunjungan setiap hari di daya tarik wisata konservasi itu, lanjut dia, mencapai 1.000 orang wisatawan. Sedangkan biasanya selama libur Idul Fitri dan hari besar keagamaan, jumlah kunjungan per hari bisa mencapai 2.500-4.500 orang.
Sedangkan saat libur panjang Imlek, sebagian besar didominasi wisawatan dari Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan dengan total jumlah kunjungan per hari mencapai sekitar 2.500 orang.
Pemerintah memberlakukan bebas visa kepada 90 negara dan ditambah 80 negara lain untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
Untuk itu, pemerintah selain gencar melakukan promosi bersama pihak swasta dan instansi terkait lainnya, pengelola wisata juga gencar melakukan promosi baik tiket promo dan manambah atraksi wisata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami menambah wahana dan atraksi dengan menekankan edukasi agar pengunjung mengetahui," kata General Manajer Bali Safari and Marine Park, William Santoso di Denpasar, Senin.
Atraksi tersebut yakni adanya pertunjukan harimau sumatera kepada para pengunjung yang digelar setiap hari mulai pukul 11.30 Wita.
Dalam pertunjukan itu, pengelola menampilkan edukasi pelestarian harimau dari kepunahan mengingat harimau dari Bali dan Jawa sudah punah sedangkan yang tersisa saat ini hanya harimau sumatera di Indonesia.
Dia mengungkapkan bahwa adanya atraksi itu juga untuk menarik lebih banyak pengunjung khususnya dari wisatawan mancanegara yang memanfaatkan fasilitas bebas visa.
Pihaknya melihat adanya tren peningkatan kunjungan dari sejumlah wisatawan dari negara-negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa di antaranya dari India, Tiongkok dan Korea Selatan.
"Ada tren peningkatan dari negara-negara itu," ujar William.
Menurut dia, adanya bebas visa memberikan dampak signifikan untuk kunjungan di tengah musim sepi junjungan selama periode Januari-Februari.
Rata-rata kunjungan setiap hari di daya tarik wisata konservasi itu, lanjut dia, mencapai 1.000 orang wisatawan. Sedangkan biasanya selama libur Idul Fitri dan hari besar keagamaan, jumlah kunjungan per hari bisa mencapai 2.500-4.500 orang.
Sedangkan saat libur panjang Imlek, sebagian besar didominasi wisawatan dari Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan dengan total jumlah kunjungan per hari mencapai sekitar 2.500 orang.
Pemerintah memberlakukan bebas visa kepada 90 negara dan ditambah 80 negara lain untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
Untuk itu, pemerintah selain gencar melakukan promosi bersama pihak swasta dan instansi terkait lainnya, pengelola wisata juga gencar melakukan promosi baik tiket promo dan manambah atraksi wisata. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016