Palm Springs, California (Antara Bali) - PM Vietnam Nguyen Tan Dung
mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkunjung ke negaranya
ketika keduanya bertemu di Amerika Serikat (AS) sebelum KTT AS-ASEAN.
Pernyataan itu disampaikan saat Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung di di Tuscany 2, Miramonte Resort, Indian Wells, California, AS, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembang, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Sedangkan delegasi Vietnam untuk pertemuan bilateral dengan Indonesia yakni PM Nguyen Tan Dung sebagai ketua delegasi, diikuti Minister of Planning and Investment Bui Quang Vinh, Minister of Trade Vu Huy Hoang, Deputy Minister of Public Security To Lam Dan Deputy Minister of Defense Nguyen Chi Vinh.
Kemudian Deputy Minister of Foreign Affairs Le Hoai Trung, Deputy Chairman of the Government office Nguyen Xuan Thanh, dengan juru catat Le Hong Lam dan Pham Thi Thuy Nga, serta Interpreter Nguyen Quang Anh.
Pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Nguyen Tan Dung digelar pada pukul 11.45 hingga pukul 12.00 waktu setempat atau setelah Presiden Jokowi bilateral meeting dengan Presiden Laos Choummaly Sayasone.
Sebelum pertemuan bilateral dimulai Presiden Jokowi dan PM Nguyen mengobrol santai perihal perjalanannya ke AS.
Jokowi bercerita harus terlebih dahulu transit di Guam dan Honolulu untuk kemudian mendarat di California.
Sementara PM Nguyen mengaku menempuh penerbangan langsung dari Vietnam selama 15 jam ke California.
"Saya mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan undangan (kepada Presiden Jokowi) untuk berkunjung ke Vietnam," katanya.
Sementara Presiden Jokowi mengaku senang bertemu kembali dengan PM Vietnam.
"Dan saya ingin menyampaikan beberapa isu dalam pertemuan ini yang pertama kerja sama perdagangan dan investasi, kedua rencana kunjungan saya ke Vietnam, dan yang ketiga mengenai batas maritim dan mengenai ASEAN," kata Presiden Jokowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pernyataan itu disampaikan saat Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung di di Tuscany 2, Miramonte Resort, Indian Wells, California, AS, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembang, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Sedangkan delegasi Vietnam untuk pertemuan bilateral dengan Indonesia yakni PM Nguyen Tan Dung sebagai ketua delegasi, diikuti Minister of Planning and Investment Bui Quang Vinh, Minister of Trade Vu Huy Hoang, Deputy Minister of Public Security To Lam Dan Deputy Minister of Defense Nguyen Chi Vinh.
Kemudian Deputy Minister of Foreign Affairs Le Hoai Trung, Deputy Chairman of the Government office Nguyen Xuan Thanh, dengan juru catat Le Hong Lam dan Pham Thi Thuy Nga, serta Interpreter Nguyen Quang Anh.
Pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Nguyen Tan Dung digelar pada pukul 11.45 hingga pukul 12.00 waktu setempat atau setelah Presiden Jokowi bilateral meeting dengan Presiden Laos Choummaly Sayasone.
Sebelum pertemuan bilateral dimulai Presiden Jokowi dan PM Nguyen mengobrol santai perihal perjalanannya ke AS.
Jokowi bercerita harus terlebih dahulu transit di Guam dan Honolulu untuk kemudian mendarat di California.
Sementara PM Nguyen mengaku menempuh penerbangan langsung dari Vietnam selama 15 jam ke California.
"Saya mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan undangan (kepada Presiden Jokowi) untuk berkunjung ke Vietnam," katanya.
Sementara Presiden Jokowi mengaku senang bertemu kembali dengan PM Vietnam.
"Dan saya ingin menyampaikan beberapa isu dalam pertemuan ini yang pertama kerja sama perdagangan dan investasi, kedua rencana kunjungan saya ke Vietnam, dan yang ketiga mengenai batas maritim dan mengenai ASEAN," kata Presiden Jokowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016