Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan pemetaan pada 5.000 desa tertinggal di Tanah Air.
"Kami juga akan mempercepat pemetaan 2.000 desa mandiri," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pemetaan tersebut dilakukan agar program pembangunan desa berjalan secara cepat dan tepat.
"Sasaran pembangunan kita adalah berkurang jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa, dan meningkatkan jumlah desa mandiri yang ditargetkan sekitar 2.000 desa. Karena itu, kita lakukan percepatan penyediaan peta desa se-Indonesia," ujar dia.
Kemendes PDTT juga bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk penyediaan peta desa tertinggal itu.
"Penyesuaian informasi geospasial untuk percepatan penyusunan peta desa dan pembangunan kawasan pedesaan merupakan bagian dari sistem informasi desa sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015--2019," katanya lagi.
Kepala BIG Priyadi Kardono mengatakan pihaknya dan Kemendes PDTT bekerjasama dalam membuat peta daerah tertinggal.
BIG juga akan melaksanakan seminar nasional mengenai peta daerah tertinggal di Yogyakarta pada 24 Februari 2016 yang akan diikuti oleh kementerian dan lembaga terkait, media massa, pemangku kepentingan, perguruan tinggi, pegawai pemerintah dan swasta.
"Pada saat seminar di Yogyakarta nanti juga akan diserahkan peta desa yang disusun sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan kriteria," kata Priyadi lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami juga akan mempercepat pemetaan 2.000 desa mandiri," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pemetaan tersebut dilakukan agar program pembangunan desa berjalan secara cepat dan tepat.
"Sasaran pembangunan kita adalah berkurang jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa, dan meningkatkan jumlah desa mandiri yang ditargetkan sekitar 2.000 desa. Karena itu, kita lakukan percepatan penyediaan peta desa se-Indonesia," ujar dia.
Kemendes PDTT juga bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk penyediaan peta desa tertinggal itu.
"Penyesuaian informasi geospasial untuk percepatan penyusunan peta desa dan pembangunan kawasan pedesaan merupakan bagian dari sistem informasi desa sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015--2019," katanya lagi.
Kepala BIG Priyadi Kardono mengatakan pihaknya dan Kemendes PDTT bekerjasama dalam membuat peta daerah tertinggal.
BIG juga akan melaksanakan seminar nasional mengenai peta daerah tertinggal di Yogyakarta pada 24 Februari 2016 yang akan diikuti oleh kementerian dan lembaga terkait, media massa, pemangku kepentingan, perguruan tinggi, pegawai pemerintah dan swasta.
"Pada saat seminar di Yogyakarta nanti juga akan diserahkan peta desa yang disusun sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan kriteria," kata Priyadi lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016