Kuta (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali bersama perbankan dan PT Angkasa Pura I berencana memasang mesin pembayaran uang elektronik atau "e-money" untuk kendaraan parkir di Bandara Ngurah Rai guna menghindari antrean panjang keluar bandara.
"Saat ini kami dalam tahap pembahasan karena ini juga perlu investasi oleh perbankan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, pihaknya sudah menjajaki kerja sama dengan sejumlah bank yang mencetak kartu elektronik dan diharapkan terealisasi pada Juli 2016.
"Mudah-mudahan Juli bisa terealisasi karena saat keluar bandara itu banyak kendaraan antre karena masih menggunakan uang tunai," ucapnya.
Bank sentral itu kini tengah gencar menyosialisasikan penerapan pembayaran dengan uang elektronik karena dinilai lebih aman, praktis dan efisien.
Sejumlah bank BUMN dan bank swasta memiliki uang elektronik itu di antaranya BNI dengan "tap-cash", BRI dengan "Brizzi", Bank Mandiri dengan "e-money", BCA dengan "flazz" dan BPD Bali dengan BPD "e-money".
Selain di sejumlah toko modern dan pusat perbelanjaan, uang elektronik itu juga bisa digunakan di Tol Bali Mandara dengan sistem pembayaran otomatis multibank.
Saat ini, di tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas perairan itu memiliki 11 gardu pembayaran otomatis di tiga pintu tol yakni di Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua.
Rata-rata waktu transaksi menggunakan uang elektronik itu hanya berkisar 2.08 detik dengan menempelkan kartu pada mesin yang tersedia.
Sedangkan pembayaran menggunakan metode konvensional yakni dengan uang tunai termasuk kembalian memakan waktu sekitar delapan detik.
Penerapan pembayaran uang elektronik seperti di Tol Bali Mandara itu diharapkan bisa diaplikasikan di pintu keluar bandara sehingga memberikan kenyamanan dan tidak lagi ada antrean panjang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saat ini kami dalam tahap pembahasan karena ini juga perlu investasi oleh perbankan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, pihaknya sudah menjajaki kerja sama dengan sejumlah bank yang mencetak kartu elektronik dan diharapkan terealisasi pada Juli 2016.
"Mudah-mudahan Juli bisa terealisasi karena saat keluar bandara itu banyak kendaraan antre karena masih menggunakan uang tunai," ucapnya.
Bank sentral itu kini tengah gencar menyosialisasikan penerapan pembayaran dengan uang elektronik karena dinilai lebih aman, praktis dan efisien.
Sejumlah bank BUMN dan bank swasta memiliki uang elektronik itu di antaranya BNI dengan "tap-cash", BRI dengan "Brizzi", Bank Mandiri dengan "e-money", BCA dengan "flazz" dan BPD Bali dengan BPD "e-money".
Selain di sejumlah toko modern dan pusat perbelanjaan, uang elektronik itu juga bisa digunakan di Tol Bali Mandara dengan sistem pembayaran otomatis multibank.
Saat ini, di tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas perairan itu memiliki 11 gardu pembayaran otomatis di tiga pintu tol yakni di Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua.
Rata-rata waktu transaksi menggunakan uang elektronik itu hanya berkisar 2.08 detik dengan menempelkan kartu pada mesin yang tersedia.
Sedangkan pembayaran menggunakan metode konvensional yakni dengan uang tunai termasuk kembalian memakan waktu sekitar delapan detik.
Penerapan pembayaran uang elektronik seperti di Tol Bali Mandara itu diharapkan bisa diaplikasikan di pintu keluar bandara sehingga memberikan kenyamanan dan tidak lagi ada antrean panjang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016