Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengkoordinasikan berbagai prioritas pembangunan infrastruktur di Pulau Dewata ke sejumlah kementerian agar bisa diloloskan dalam APBN Perubahan 2016.

Sudikerta, di Denpasar, Jumat, mengatakan bahwa saat mengunjungi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dia menyampaikan usulan pembangunan jalan "shortcut" yang totalnya berjumlah 5 ruas

Empat unit di antaranya merupakan "shortcut" yang menghubungkan kawasan Bali bagian utara dengan Bali bagian barat yang bertujuan untuk mempersingkat waktu tempuh antarkedua wilayah tersebut.

"Biasanya dapat ditempuh dalam waktu tiga jam, dengan shortcut tersebut diperkirakan bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit," ujarnya sembari menyebut koordinasi sudah dilakukan pada Kamis (21/1) itu

Manfaat dari shortcut ini diharapkan dapat lebih menarik minat wisatawan berkunjung ke Bali utara selain juga membawa pemerataan investasi.

Di samping itu, rencana penanganan kemacetan di daerah Imam Bonjol Denpasar yang rutin terjadi juga disampaikan Sudikerta. Pemprov mengusulkan untuk menutup sungai Tukad Mati di sepanjang daerah tersebut yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memperlebar akses jalan.

Sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung Bali pun menjadi salah satu usulan prioritas, dengan menciptakan destinasi wisata baru berupa wisata olahraga (sport tourism).

Untuk itu diusulkan pembangunan stadion internasional dan kolam renang berkelas internasional. "Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, kami berharap Bali bisa menjadi tuan rumah event olahraga internasional. Tentunya gabungan wisata budaya dan sport tourism akan menambah minat wisatawan ke Bali, dan ekonomi kerakyatan pun akan hidup," tegas Sudikerta.

Sudikerta masih menindaklanjuti usulan tahun-tahun sebelumnya yang belum tuntas, diantaranya pembangunan Bendungan Sidan, pembangunan bandara baru, dan fasilitas penanganan banjir berupa "long storage". Dia berharap usulan-usulan tersebut kembali bisa ditindaklanjuti untuk segera direalisasikan.

Dia mengatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan A Djalil berjanji akan mengkaji dan mencermati kembali secara teliti dokumen usulan Bali untuk selanjutnya diadakan pembahasan.

Jika usulan tersebut memang dianggap penting dan perlu, serta bisa mendukung kesejahteraan masyarakat, usulan tersebut bisa dipertimbangkan.

Bali juga diimbau bisa menggali pembangunan yang berasal dari energi terbarukan dengan pertimbangan energi terbarukan lebih efisien. Sinyal bagus disampaikannya terkait beberapa pembangunan infrastruktur di Bali yang sudah masuk daftar untuk direalisasikan, diantaranya Jalan Lingkar Nusa Penida, perbaikan ruas-ruas jalan di Bali, dan pembangunan lainnya.

Sudikerta juga menyambangi Kementerian Perhubungan RI untuk menindaklanjuti usulan Bali meliputi sektor darat berupa pembangunan fasilitas CCTV untuk mendukung keamanan Bali, penanda bencana untuk memberikan peringatan dini seandainya terjadi musibah, dan penyediaan sarana halte bus untuk mendukung keberadaan Trans Sarbagita.

Untuk mendukung sektor perairan, Bali mengusulkan pembangunan dermaga dan pelabuhan. Seperti keberadaan dermaga pada danau-danau di Bali misalnya danau Batur, dianggap penting guna menghubungkan daerah-daerah di seputaran danau tersebut, dan mempercepat distribusi barang. Usulan pembangunan pelabuhan yang sudah diusulkan tahun-tahun sebelumnya yakni pelabuhan Amed dan Benoa.

Dari sektor udara, usulan pembangunan bandara pun kembali disampaikan Sudikerta, selain sarana transportasi baru yakni kereta api, yang direspon positif dari pusat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016