Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian Sub Sektor Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mengamankan seorang pemuda berinisial ND yang mabuk hingga akhirnya dianiyaya warga satu kampung di wilayah itu.

ND (26) asal Kelurahan Kampung Anyar Singaraja dianiaya warga sekampung saat menjelang malam pergantian tahun, Kamis (31/12) pukul 19.30 Wita. Akibatnya, pengangguran ini menderita luka memar pipi kanan dan bibir berdarah akibat dipukuli warga," kata Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Nyoman Suarnata di Singaraja, Jumat.

Ia menjelaskan, saat itu, ND seorang diri mengenderai sepeda motor berknalpot terbuka melintas di Jalan Manggis, Kelurahan Kampung Kajanan, Singaraja.

"Ia mengendarai sepeda motor sambil sedikit bising dan membunyikan klakson berulang kali saat ada warga yang dianggap menghalangi jalannya.

Dikatakan suara bising dari knalpot terbuka dan klakson sepeda motor yang dikendarainya dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar jalan itu. Terlebih ketika itu sebagian warga sedang sembahyang di tempat ibadah.

Ia menambahkan, warga yang merasa jengkel dengan sikap ND mendatangi pria itu. Mereka pun memarahinya dan memukulinya. Beruntung tidak berselang lama sejumlah polisi dari Polsek Kota Singara datang untuk melerai keributan itu. ND pun segera diamankan ke polsek.

"Dia mengendarai motor supra yang saringan knalpotnya terbuka, sehingga suaranya terdengar membisingkan, di samping itu korban membunyikan klakson beberapa kali dengan alasan banyak orang berjalan di jalan. Kebetulan saat itu juga ada persembahyangan," ujar Suarnata.

Suarnata pun yang langsung memimpin anggotanya untuk mendatangi lokasi kejadian begitu mendengar adanya keributan. Ia kemudian memanggil ketua RT dan Kepala Lingkungan setempat untuk turut membantu menenangkan warga.

"Kami berusaha meredam situasi dan mempersilahkan yang tidak berkepentingan untuk meninggalkan tempat. Lalu kami ajak korban ke polsek dan orangtuanya untuk menghindari agar tidak berkembang lebih lanjut," katanya.

Saat di polsek, ND kemudian dimandikan oleh polisi dan setelahnya diberikan nasi bungkus. Usai makan nasi bungkus, pria itu dibawa pulang oleh orangtuanya untuk beristirahat di rumah saat malam pergantian tahun.

"Barang siapa yang mabuk dan mengganggu ketertiban umum, maka akan diajak ke polsek dan diguyur dengan air. Setelah itu baru diberikan nasi bungkus," pungkasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016