Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pengeboran terowongan untuk pembangunan sarana angkutan cepat (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta di Stasiun MRT Senayan, Rabu pagi.
Presiden Jokowi tiba di lokasi pukul 09.05 WIB, antara lain didampingi oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
Hari ini mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang namanya Bor Antareja mulai menembus bakal Stasiun MRT Senayan di depan Ratu Plaza.
Presiden meresmikan pengoperasian bor Antareja pada 21 September 2015 di area transisi jalur layang-bawah tanah MRT di Patung Pemuda.
Bor Antareja yang berdiameter 6,7 meter dengan panjang 43 meter dan bobot 323 ton sudah digunakan untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang 321 meter dari Patung Pemuda Senayan hingga titik Stasiun Senayan.
Ada empat mesin bor bawah tanah yang digunakan dalam pengerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta dari Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Dua mesin bor digunakan untuk membuat terowongan dari Patung Pemuda menuju utara hingga Setiabudi.
Mesin bor pertama beroperasi sejak September 2015 sedang yang kedua dioperasikan sejak November 2015.
Mesin bor kedua hari ini telah mencapai pembuatan terowongan sepanjang 277,5 meter.
Mesin bor lainnya akan dioperasikan mulai dari Bundaran Hotel Indonesia dan akan bergerak ke arah selatan hingga titik Setiabudi.
Mesin bor ketiga akan digunakan untuk melakukan pengeboran dari Bundaran Hotel Indonesia pada Februari 2016 dan yang keempat rencananya mulai beroperasi pada Maret 2016.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Presiden Jokowi tiba di lokasi pukul 09.05 WIB, antara lain didampingi oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
Hari ini mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang namanya Bor Antareja mulai menembus bakal Stasiun MRT Senayan di depan Ratu Plaza.
Presiden meresmikan pengoperasian bor Antareja pada 21 September 2015 di area transisi jalur layang-bawah tanah MRT di Patung Pemuda.
Bor Antareja yang berdiameter 6,7 meter dengan panjang 43 meter dan bobot 323 ton sudah digunakan untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang 321 meter dari Patung Pemuda Senayan hingga titik Stasiun Senayan.
Ada empat mesin bor bawah tanah yang digunakan dalam pengerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta dari Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Dua mesin bor digunakan untuk membuat terowongan dari Patung Pemuda menuju utara hingga Setiabudi.
Mesin bor pertama beroperasi sejak September 2015 sedang yang kedua dioperasikan sejak November 2015.
Mesin bor kedua hari ini telah mencapai pembuatan terowongan sepanjang 277,5 meter.
Mesin bor lainnya akan dioperasikan mulai dari Bundaran Hotel Indonesia dan akan bergerak ke arah selatan hingga titik Setiabudi.
Mesin bor ketiga akan digunakan untuk melakukan pengeboran dari Bundaran Hotel Indonesia pada Februari 2016 dan yang keempat rencananya mulai beroperasi pada Maret 2016.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015