Kuala Lumpur (Antara Bali) - Kinerja Perdagangan Indonesia dengan Malaysia pada 2015 mengalami perbaikan dengan posisi neraca perdagangan surplus bagi Indonesia senilai 1,14 miliar ringgit Malaysia.

Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Fajarini Puntodewi di Kuala Lumpur, Senin menyebutkanm; berdasarkan data DSM, pada periode Januari-Agustus 2015, total perdagangan kedua negara tercatat senilai 38,90 miliar ringgit.

Ekspor Indonesia ke negara jiran ini mencapai 20,02 miliar ringgit atau naik sebesar 9,25 persen. Sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat 18,88 miliar ringgit atau turun sebesar 10,71 persen.

"Jadi dalam perdagangan kedua negara pada Tahun 2015 yaitu untuk periode Januari-Agustus, Indonesia surplus 1,14 miliar ringgit," ungkapnya.

Malaysia, disebutkannya sangat antusias mendapatkan aneka produk dari Indonesia, bahkan saat pameran Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung pada 21-25 Oktober lalu, Malaysia mencatatkan transaksi tertinggi.

Dalam pameran tersebut, delegasi pembeli dari Malaysia kembali menjadi pembeli terbanyak dengan mencatat transaksi tertinggi senilai lebih dari 109,62 juta dolar AS atau 12,78 persen dari total transaksi (sumber Kemendag) pada perhelatan TEI.

Produk yang banyak dibeli oleh Malaysia adalah produk makanan dan minuman (kopi, santan, kerupuk, teh), TPT, kosmetik, produk kayu, produk kulit dan produk lainnya, jasa tenaga kerja serta peluang investasi.

Pada kesempatan TEI 2015, juga telah dilakukan penandatangan MOU dalam kerangka Buying Mission antara tiga perusahaan Malaysia dengan tiga perusahaan Indonesia.

Dari Malaysia adalah Indadi Utama (M) Sdn Bhd, Kong Wooi Fong (KWF) Tea Merchants Sdn Bhd, Aiman Mantap Sdn. Bhd.

Sedangkan tiga perusahaan Indonesia yaitu PK Sumber Jaya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan PT Latrade Batam Indonesia yang salah satunya disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI. (WDY)

Pewarta: Pewarta: N. AAulia Badar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015