Gianyar (Antara Bali) - Batalyon Zipur 18/YKR Gianyar, Bali mengadakan latihan simulasi upaya penanggulangan ancaman keamanan dari teroris terkait kejuaraan Sepak Bola Piala Jenderal Sudirman di Stadion Dipta, Buruan, Gianyar, Rabu.

Sebanyak satu peleton pasukan dengan persenjataan lengkap mengikuti simulasi. Dua truk penjinak bahan peledak (jihandak) dan sebuah mobil ambulans ikut ambil bagian dalam simulasi yang diwarnai letusan senjata api dan suara ledakan.

Wakil Komandan Batalyon Zipur 18/YKR Gianyar, Mayor CZI Yuli Hartanto menjelaskan, simulasi bertujuan sebagai antisipasi gangguan keamanan dari ancaman teroris, khususnya ancaman bom.

Hal itu dilakukan mengingat akhir-akhir ini marak informasi tentang aksi teror yang menerpa sejumlah negara, khususnya Bali yang dua kali diguncang bom. Kondisi itu menuntut semua pihak untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk mendeteksi masuknya teroris ke Pulau Dewata.

"Simulasi tersebut memang salah satu program TNI AD dalam upaya melatih keterampilan para prajurit dalam menjaga keamanan NKRI dari ancaman teroris," kata Mayor Czi Yuli Hartanto.

Skenario dalam simulasi tersebut diawali dengan adanya ancaman bom dari seorang pelaku bom bunuh diri yang menyamar sebagai penonton dan ingin meledakkan Stadion Dipta.

Pelaku berjenis kelamin laki-laki itu ditembak di luar stadion, saat terdeteksi membawa bom yang dililitkan di tubuhnya. Meski sudah diperingati untuk berhenti dan menyerah, namun pelaku terus berjalan masuk stadion sambil siap-siap menarik pemicu bom di tubuhnya sambil berteriak dengan nada mengancam.

Prajurit terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak pelaku, mengingat ada ribuan orang yang terancam nyawanya jika pelaku berhasil menarik pemicu bom tersebut.

Ribuan penonton yang memadati stadion akhirnya dievakuasi dan selanjutnya Tim Jihandak diterjunkan untuk menjinakkan bom yang masih melilit tubuh pelaku yang tewas.

Suasana tegang menyelimuti saat dua personil Jihandak menjinakkan rangkaian bom yang mempunyai bahan berdaya ledak tinggi itu dimasukkan dalam mobil Jihandak dan dibawa jauh dari keramaian tersebut.

Selain itu tim jihandak juga meledakkan sebuah bungkusan yang diduga bom yang ditemukan di sekitar stadion tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola babak penyisihan antara Bali United melawan Semen Padang. (NWD)

Pewarta: Pewarta: Putu Artayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015