Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Amerika Serikat mendukung pengembangan jaringan wirausaha di kawasan Indonesia Timur yang berbasis di Bali dengan peran menjembatani hubungan antara pengusaha pemula dengan jaringan investor.

"Amerika bisa berbagi pengetahuan, konektivitas, dan sumber daya dan kami bisa membantu wirausaha pemula Indonesia pada seluruh level," kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Ekonomi dan Bisnis, Charles Rivkin dalam sebuah diskusi inovasi yang dihadiri mahasiswa dan wirausaha pemula di Denpasar, Sabtu.

Bantuan melalui pemberdayaan wirausahawan pemula itu digarap melalui wadah "East Indonesia Angel Investor Network" (EIAN) atau Jaringan Investor Swasta pertama yang dibentuk di luar Jakarta yang fokus di Indonesia bagian timur.

Wadah yang mempertemukan pelaku usaha pemula dan investor tersebut didirikan di Ubud, Kabupaten Gianyar dan diresmikan pada Jumat (6/11).

"Yang bisa kami lakukan adalah untuk membuat mereka di kawasan Timur Indonesia menjadi "point vocal" dalam memasukkan investor dan perusahaan Amerika yang berpartner dengan wirausaha pemula di Indonesia," imbuhnya seraya menambahkann bahwa forum EIAN bukan merupakan forum ekslusif.

Rivkin lebih lanjut menilai bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar bagi pengembangan wirausaha pemula karena dirinya melihat optimisme dan didorong keinginan kuat dari para wirausahawan tersebut untuk maju mengembangkan bisnisnya.

Untuk itu, lanjut Rivkin, Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir telah menginvestasikan dananya sebesar 65 miliar dolar AS dan bahkan hingga lima tahun mendatang memproyeksikan 61 miliar dolar AS berinvestasi di Indonesia.

Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Heather C Variava menjelaskan bahwa salah satu kekuatan negeri yang dipimpin Barack Obama itu adalah adanya jaringan dan konektivitas investor yang bisa dimanfaatkan untuk membantu memberdayakan wirausaha pemula di Tanah Air.

Dipilihnya Bali sebagai pusat jaringan di kawasan Indonesia Timur, lanjut dia, mengingat di daerah itu telah terbangun ekosistem wirausaha yang cukup kuat.

"Tidak hanya di Bali tetapi kesempatan juga ada di Indonesia Timur. Kami memulainya dari Bali karena ekosistem wirausaha sudah bagus," ucapnya.

Salah seorang peserta diskusi yang juga merupakan mahasiswa dan wirausaha pemula, Wisnu, menyambut baik adanya jaringan bagi pelaku bisnis pemula itu mengingat selama ini jaringan memegang peranan penting selain pemasaran dan permodalan.

"Saya senang bisa bertemu dengan orang-orang baru dan membuat jaringan karena selama ini usaha saya baru sebatas mulut ke mulut," ucap wirausaha muda di bidang jasa website, piranti lunas dan produk sistem manajemen di desa itu. (DWA)

Pewarta: Pewarta; Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015