Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Denpasar terpilih mewakili Kota Denpasar dalam lomba Kelompok Siswa Peduli AIDS Dan Narkoba (KSPAN) tingkat Provinsi Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini saat menerima tim juri lomba tingkat Provinsi Bali di Denpasar, Jumat mengatakan perlu ada lomba KSPAN dalam upaya menekan peningkatan HIV/AIDS di Indonesia, khususnya di Bali.

"Karena berdasarkan data telah terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Bali dari tahun ke tahun sangat signifikan," ujarnya.

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali secara kumulatif sampai bulan September 2015 di Bali tercatat yang positif terinfeksi HIV dan AIDS berjumlah 12.667 orang.

Sedangkan untuk di Kota Denpasar jumlah kasus yang tercatat di layanan HIV dan AIDS sebanyak 4.974 orang atau 39,3 persen kasus di Bali.

Sri Armini lebih lanjut mengatakan angka tersebut 38 persen terjadi pada golongan umur 20-29 tahun. Hal tersebut kemungkinan golongan usia di atas terinfeksi HIV saat usia 15 tahun atau usia sekolah, mengingat masa inkubasi HIV sangat panjang kurang dari lima hingga 10 tahun.

"Situasi ini menunjukan betapa besar resiko yang dihadapi kelompok penduduk usia remaja. Sehingga menuntut perhatian ataupun kepedulian yang lebih serius dan tindakan yang nyata dari kita semua," ujarnya.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Denpasar dalam menekan laju epidemiologi HIV/AIDS berbagai program telah dilaksanakan pemkot, yakni bersinergi dengan warga masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat.

Selain itu, kata dia, seperti pembentukan kader desa peduli AIDS dan Narkoba, layanan komprehensip berkesinambungan, strategi "Use of Arv", sosialisasi dan penyuluhan di masyarakat dan sekolah-sekolah dan pembentukan kelompok siswa peduli AIDS dan Narkoba tingkat SMP, SMA/SMK.

Sri Armini menambahkan, Kota Denpasar telah mengikuti lomba KSPAN Tingkat Provinsi Bali untuk keenam kalinya. Hal itu sangat tepat sebagai ajang untuk meningkatkan kreativitas dan meningkatkan eksistensi KSPAN di Bali.

Melalui KSPAN, Sri Armini berharap agar masyarakat, sekolah sedini mungkin mendapatkan informasi yang lengkap tentang bahaya HIV dan AIDS. Yang nantinya dapat melakukan upaya pencegahan dan pada akhirnya membawa generasi muda lainnya yang sehat jasmani dan rohani sehingga siap mengisi pembangunan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta membenarkan bahwa kasus penderita HIV dan AIDS sebanyak 12.667. penderita HIV sebanyak 7.028 AIDS sebanyak 5.639.

Dari jumlah itu penderita perempuan yang menderita HIV dan AIDS sebanyak 4.751 kasus dan kalangan laki-laki 7.916.

"lni membuktikan kasus HIV dan AIDS paling banyak pada kaum laki-laki, hal tersebut karena laki-laki rentan dan kurang disiplin," ujarnya.

Menurut dia, menularnya HIV dan AIDS dapat disebabkan karena berhubungan seksual bebas atau berganti-ganti pasangan, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, berhubungan seksual tanpa mengunakan kondom.

"Untuk mengindari HIV dan AIDS langkah yang harus dilakukan adalah, setia pada satu pasangan, menggunakan kondom, berhubungan pada waktunya, tidak mengunakan obat terlarang dengan jarum suntik, dan jauhi HIV dan AIDS," ujarnya.

Kepala Sekolah SMAN 2 Denpasar Ketut Sunarta mengaku dalam lomba ini bukan semata-mata mencari juara melainkan untuk meningkatkan kualitas KSPAN sekolah dalam usaha pencegahan penularan.

"Kami telah mempersiapkan diri dalam lomba ini. Untuk itu SMAN 2 Denpasar sudah siap untuk dinilai dan siap bersaing dengan KSPAN SMA se-Provinsi Bali," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015