Kuta (Antara Bali) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membatalkan 32 jadwal penerbangan baik domestik maupun internasional dari Denpasar, Bali, akibat penutupan bandara pascaerupsi Gunung Barujari di Lombok, NTB.
"Penerbangan yang batal tersebut merupakan gabungan penerbangan yang sebelumnya sempat tertunda," kata General Manajer PT Garuda Indonesia Cabang Denpasar, Bali, Syamsuddin di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, 32 jadwal penerbangan Garuda tersebut sebagian besar tujuan Jakarta dan Surabaya untuk tujuan domestik sedangkan internasional ke beberapa kota di Australia, Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan.
Dia menjelaskan bahwa pihak maskapai mengarahkan para calon penumpang itu untuk merubah jadwal keberangkatannya mengingat belum ada kepastikan terkait situasi terkini dari erupsi anak Gunung Rinjani itu.
Pihaknya juga masih menunggu pengumuman resmi dari regulator dan operator bandara setempat untuk membuat langkah selanjutnya.
"Kami menunggu pengumuman resmi kapan bandara akan dibuka kembali. Setelah itu baru kami melaksanakan langkah-langkah berikutnya," ucap Syamsuddin.
Operator bandara setempat memutuskan penutupan bandara pada Selasa (3/11) sejak pukul 19.30-23.30 WITA.
Penutupan kemudian diperpanjang hingga Kamis (5/11) sekitar pukul 08.45 WITA berdasarkan informasi dari BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia.
Akibatnya, sebanyak 692 jadwal penerbangan domestik dan internasional mengalami pembatalan jadwal penerbangan dengan ribuan calon penumpang telantar di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Penerbangan yang batal tersebut merupakan gabungan penerbangan yang sebelumnya sempat tertunda," kata General Manajer PT Garuda Indonesia Cabang Denpasar, Bali, Syamsuddin di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, 32 jadwal penerbangan Garuda tersebut sebagian besar tujuan Jakarta dan Surabaya untuk tujuan domestik sedangkan internasional ke beberapa kota di Australia, Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan.
Dia menjelaskan bahwa pihak maskapai mengarahkan para calon penumpang itu untuk merubah jadwal keberangkatannya mengingat belum ada kepastikan terkait situasi terkini dari erupsi anak Gunung Rinjani itu.
Pihaknya juga masih menunggu pengumuman resmi dari regulator dan operator bandara setempat untuk membuat langkah selanjutnya.
"Kami menunggu pengumuman resmi kapan bandara akan dibuka kembali. Setelah itu baru kami melaksanakan langkah-langkah berikutnya," ucap Syamsuddin.
Operator bandara setempat memutuskan penutupan bandara pada Selasa (3/11) sejak pukul 19.30-23.30 WITA.
Penutupan kemudian diperpanjang hingga Kamis (5/11) sekitar pukul 08.45 WITA berdasarkan informasi dari BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia.
Akibatnya, sebanyak 692 jadwal penerbangan domestik dan internasional mengalami pembatalan jadwal penerbangan dengan ribuan calon penumpang telantar di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015