Tabanan (Antara Bali) - Tiga pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan, Bali ikut ambil bagian dalam konferensi kota masa depan dan ramah lingkungan sebagai upaya mempertahankan sektor pertanian yang digelar Pemerintah Toyama, Jepang selama lima hari akhir Oktober 2015.
"Mereka terdiri atas Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Asisten Bidang Ekbang I Wayan Miarsana serta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan I Nyoman Budana," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan, Selasa.
Ia mengatakan, kerja sama dengan Kota Toyama, Jepang sehubungan Pemkab Tabanan mengemban tugas berat dalam mempertahankan sektor pertanian dan pemerintah Toyama sanggup membantunya.
Pemerintah Kota Toyama bersama Forum SE4ALL dalam kegiatan itu juga mengundang utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bank dunia dan melibatkan peserta dari Filipina, Thailand, Malaysia, Brazil, Afrika, dan Timor Leste.
Sementara Sekda Wirna Ariwangsa menambahkan, keterlibatan Tabanan dalam konferensi tingkat internasional dilatarbelakangi pembangunan pertanian di Kabupaten Tabanan dari hulu hingga hilir menyangkut bidang pertanian yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak.
Perkembangan aktivitas pertanian di Tabanan kini cenderung mengalami penurunan akibat sumber daya air dan perubahan prilaku petani, disamping akibat alih fungsi lahan.
Sekda Wirna Ariwangsa menambahkan, pembangunan sektor pertanian perlu didukung dengan menerapkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, sekaligus mampu menarik minat generasi muda untuk menggeluti bidang pertanian.
Lebih-lebih UNESCO telah menetapkan subak sebagai warisan budaya dunia (WBD), termasuk Jatiluwih di Kabupaten Tabanan bagian dari bentangan satu kesatuan WBD di Pulau Dewata.
"Jatiluwih sebagai bagian dari warisan budaya dunia dapat dilestarikan dan perkembangan diantisipasi dengan ketersediaan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Sekda Wirna Ariwangsa.
Ia menambahkan, Pemkot Toyama, Jepang sendiri sudah melakukan kerja sama dengan Pemkab Tabanan, khususnya dalam pemanfaatan pembangkit listrik tenaga micro hydro sebagai wujud kepedulian terhadap tradisi yang ada, sekaligus berperan aktif dalam mengembangkan Kota Masa Depan.
"Salah satu yang disepakati dalam satu sesi pertemuan adalah Pemkot Toyama akan mendorong percepatan realisasi kerja sama yang telah mendapatkan persetujuan dari JICA," ujar Sekda Wirna Ariwangsa.
Selain itu Pemkab Tabanan dimohon memfasilitasi untuk koordinasi dengan pemerintah pusat menyangkut beberapa kementerian terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Mereka terdiri atas Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Asisten Bidang Ekbang I Wayan Miarsana serta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan I Nyoman Budana," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan, Selasa.
Ia mengatakan, kerja sama dengan Kota Toyama, Jepang sehubungan Pemkab Tabanan mengemban tugas berat dalam mempertahankan sektor pertanian dan pemerintah Toyama sanggup membantunya.
Pemerintah Kota Toyama bersama Forum SE4ALL dalam kegiatan itu juga mengundang utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bank dunia dan melibatkan peserta dari Filipina, Thailand, Malaysia, Brazil, Afrika, dan Timor Leste.
Sementara Sekda Wirna Ariwangsa menambahkan, keterlibatan Tabanan dalam konferensi tingkat internasional dilatarbelakangi pembangunan pertanian di Kabupaten Tabanan dari hulu hingga hilir menyangkut bidang pertanian yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak.
Perkembangan aktivitas pertanian di Tabanan kini cenderung mengalami penurunan akibat sumber daya air dan perubahan prilaku petani, disamping akibat alih fungsi lahan.
Sekda Wirna Ariwangsa menambahkan, pembangunan sektor pertanian perlu didukung dengan menerapkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, sekaligus mampu menarik minat generasi muda untuk menggeluti bidang pertanian.
Lebih-lebih UNESCO telah menetapkan subak sebagai warisan budaya dunia (WBD), termasuk Jatiluwih di Kabupaten Tabanan bagian dari bentangan satu kesatuan WBD di Pulau Dewata.
"Jatiluwih sebagai bagian dari warisan budaya dunia dapat dilestarikan dan perkembangan diantisipasi dengan ketersediaan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Sekda Wirna Ariwangsa.
Ia menambahkan, Pemkot Toyama, Jepang sendiri sudah melakukan kerja sama dengan Pemkab Tabanan, khususnya dalam pemanfaatan pembangkit listrik tenaga micro hydro sebagai wujud kepedulian terhadap tradisi yang ada, sekaligus berperan aktif dalam mengembangkan Kota Masa Depan.
"Salah satu yang disepakati dalam satu sesi pertemuan adalah Pemkot Toyama akan mendorong percepatan realisasi kerja sama yang telah mendapatkan persetujuan dari JICA," ujar Sekda Wirna Ariwangsa.
Selain itu Pemkab Tabanan dimohon memfasilitasi untuk koordinasi dengan pemerintah pusat menyangkut beberapa kementerian terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015