Denpasar (Antara Bali) - Jalan Bypass Ida Bagus Mantra yang merupakan bagian dari jalur transportasi Sumatera-Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang telah dan tengah dibangun menggunakan konstruksi beton akan mampu bertahan hingga 40 tahun.

"Selama kurun waktu itu dijamin tidak ada kerusakan yang parah, asalkan perawatan jalan dilakukan secara baik dan berkesinambungan," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalan dan jembatan metropolitan Denpasar wilayah I Budiman di Klungkung, Kamis.

Ia mengatakan hal itu ketika bersama Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Ir Ketut Artika serta Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng melihat pelaksanaan pembangunan jalan tersebut sejak dari Tohpati, Denpasar, hingga Kusamba, Kabupaten Klungkung.

Pembangunan jalan dengan konstruksi beton yang baru pertama kali di Bali itu menggunakan dana bantuan dari pemerintah Australia dalam bentuk pinjaman lunak (loan) sebesar Rp317,22 miliar.

Bantuan luar negeri itu mencapai 89 persen dari total biaya yang diperlukan senilai Rp356,42 miliar. Sementara sisanya sekitar Rp48 miliar atau 11 persen merupakan dana pendamping dari pemerintah Indonesia (APBN).

Budiman menjelaskan, jalan untuk memperpendek jarak tempuh ke Bali timur dan sebaliknya itu dirancang dalam empat jalur, yakni dua jalur di kanan dan dua jalur sisi kiri.

"Jalan dengan lebar 30 meter itu juga ditata sedemikan rupa dengan membuat pertamanan, sekaligus pemisah antara lajur kanan dan kiri. Berbagai jenis pepohonan kami tanam dengan harapan mampu memberikan keteduhan," ujarnya.

Pembangunan jalan dalam dua tahap itu baru menjangkau sekitar 19 km dari rencana panjang jalan sekitar 26,8 km ruas Tohpati-Kusamba.

Pembangunan jalan sepanjang itu melewati 15 jembatan, dengan bentangan masing-masing berkisar 30-40 meter.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010