Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ngakan Made Samudera mendesak Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali untuk menindaklanjuti keberadaan kincir angin awalnya untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Puncak Mundi, Pulau Nusa Penida yang kini mangkerak.

"Kami mengharapkan pemerintah daerah menindaklanjuti keberadaan kincir angin di Puncak Mundi. Pembangunan proyek kincir angin tersebut sekitar tahun 2007 dimana awalnya untuk PLTB. Namun entah apa alasan dari proyek tersebut akhirnya mangkerak," katanya di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan gagasan awal adalah memanfaatkan energi terbarukan, yakni PLTB untuk kebutuhan masyarakat Kecamatan Nusa Penida sangatlah optimistis, mengingat embusan angin di kawasan Puncak Mundi cukup kencang.

"Proyek pembangunan kincir angin sebelumnya pasti sudah melakukan pemetaan dan survei. Namun setelah dibangun justeru mangkerak. Dengan ketinggian menara dan baling-baling yang mulai nampak mengkarat, warga sekitarnya merasa khawatir bila sewaktu-waktu lepas atau roboh menimpa rumah warga," ucap anggota Komisi I DPRD Bali.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah dan instansi terkait agar menindaklanjuti, sehingga kekhawatiran yang dirasakan masyarakat dekat dengan menara kincir angin itu tidak terjadi.

"Pemerintah daerah harus bisa memberikan jalan keluar atau solusi terkait mangkeraknya proyek PLTB, yang dibangun sekitar delapan titik. Kalau proyek itu dilanjutkan agar ada kejelasan kapan akan dikerjakan. Tapi kalau proyek itu dihentikan supaya menara beserta baling-baling kincir itu diturunkan saja," kata pria asal Desa Nusa Penida.

Ngakan Samudera berharap pemerintah daerah dan Provinsi Bali untuk meneruskan saja proyek itu. Kalau bisa dilanjutkan proyek tersebut agar segera ada titik terang. Sebab dari awal perencanaan PLTB diestimasi akan mampu memasok listrik puluhan megawatt untuk kebutuhan masyarakat Nusa Penida dan sekitarnya.

PLTB adalah salah satu sumber energi yang ramah lingkungan, karena energinya berasal dari hasil konversi dari tenaga angin menjadi energi listrik.

"Makanya pada Konferensi PBB Perubahan Iklim akhir tahun 2007 di Nusa Dua, Bali, para delegasi konferensi menyempatkan diri untuk melihat dari dekat kondisi PLTB di Nusa Penida. Namun sayang, tindaklanjutnya sampai sekarang tidak ada, bahkan proyek tersebut mangkerak," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015