Denpasar (Antara Bali) - Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bali optimistis atletnya mampu meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat, meskipun ada aturan pembatasan usia setiap atlet.
"Meskipun ada aturan untuk batasan usia dalam PON nanti, itu tidak memengaruhi target emas, karena Bali memiliki sejumlah nama atlet andalan yang mampu mendulang medali emas," ujar IB. Diptha, Ketua Umum Pengprov PASI Bali, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, Bali memiliki beberapa atlet andalan diantaranya Maria Londa yang dalam PON Riau 2012 meraih dua medali emas di nomor lompat jauh dan lompat jangkit, sehingga pihaknya mengharapkan Maria mampu mempertahankan prestasi di PON Jawa Barat.
Diptha mengakui memang ada batasan usia yang boleh diturunkan dalam PON Jawa Barta nanti, dimana atlet yang dapat berlaga di cabang olahraga atletik berusia minimal 18 tahun dan maksimal 38 tahun.
"Melihat prestasi Maria meraih dua emas pada ajang PON Riau sebelumnya, saya meyakini dia masih bisa mempertahankannya dan kami optimistis Bali mampu meningkatkan perolehan medalinya menjadi tiga emas dalam PON Jawa Barat," ujarnya.
Untuk target tiga emas di PON Jabar nanti, ia mengharapkan Maria Londa meraih dua emas dan satu emas disumbangkan dari Nikolas A Silva di nomor lari maraton,
Ia mengakui, salah satu atlet Bali Evi Wilantari dinomor lompat tinggi tidak bisa ikut PON Jawa Barat karena usianya masih 16 tahun, meski lolos kualifikasi PON, akibat aturan batasan usia itu.
"Saat ini Bali sudah mampu meloloskan tujuh atlet ke PON Jawa Barat dan Pengprov PASI Bali akan menantikan jatah tiket tambahan dari hasil penentuan limit oleh PASI pusat," ujarnya.
Ia menambahkan Bali memiliki kesempatan terakhir untuk menambah jumlah atlet dengan cara mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Desember 2015, di Aceh, yang harus menembus limit PON.
Sedangkan, tujuh atlet yang sudah lolos PON Jawa Barat, yakni Maria Natalia Londa, Ni Nyoman Kerni, Agung Kurniayanthi, Mardili Ningsih, Miko A. Sila, Made Sukariata dan Ketut Mertayasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Meskipun ada aturan untuk batasan usia dalam PON nanti, itu tidak memengaruhi target emas, karena Bali memiliki sejumlah nama atlet andalan yang mampu mendulang medali emas," ujar IB. Diptha, Ketua Umum Pengprov PASI Bali, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, Bali memiliki beberapa atlet andalan diantaranya Maria Londa yang dalam PON Riau 2012 meraih dua medali emas di nomor lompat jauh dan lompat jangkit, sehingga pihaknya mengharapkan Maria mampu mempertahankan prestasi di PON Jawa Barat.
Diptha mengakui memang ada batasan usia yang boleh diturunkan dalam PON Jawa Barta nanti, dimana atlet yang dapat berlaga di cabang olahraga atletik berusia minimal 18 tahun dan maksimal 38 tahun.
"Melihat prestasi Maria meraih dua emas pada ajang PON Riau sebelumnya, saya meyakini dia masih bisa mempertahankannya dan kami optimistis Bali mampu meningkatkan perolehan medalinya menjadi tiga emas dalam PON Jawa Barat," ujarnya.
Untuk target tiga emas di PON Jabar nanti, ia mengharapkan Maria Londa meraih dua emas dan satu emas disumbangkan dari Nikolas A Silva di nomor lari maraton,
Ia mengakui, salah satu atlet Bali Evi Wilantari dinomor lompat tinggi tidak bisa ikut PON Jawa Barat karena usianya masih 16 tahun, meski lolos kualifikasi PON, akibat aturan batasan usia itu.
"Saat ini Bali sudah mampu meloloskan tujuh atlet ke PON Jawa Barat dan Pengprov PASI Bali akan menantikan jatah tiket tambahan dari hasil penentuan limit oleh PASI pusat," ujarnya.
Ia menambahkan Bali memiliki kesempatan terakhir untuk menambah jumlah atlet dengan cara mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Desember 2015, di Aceh, yang harus menembus limit PON.
Sedangkan, tujuh atlet yang sudah lolos PON Jawa Barat, yakni Maria Natalia Londa, Ni Nyoman Kerni, Agung Kurniayanthi, Mardili Ningsih, Miko A. Sila, Made Sukariata dan Ketut Mertayasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015