Lima Puluh Kota (Antara Bali)  - Sebanyak 108 pebalap dari 20 tim akan bersaing untuk menjadi yang terbaik pada etape lima Tour de Singkarak (TDS) 2015 dari Harau menuju Ngalu Indah Payakumbuh, Rabu dengan total jarak tempuh 164 km.

Pada etape ini, semua pebalap akan dihadapkan dengan kondisi lintasan yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hanya saja, titik King of Mountain (KOM) yang ada di etape ini tidak setinggi di etape empat di sekitar Danau Atas-Bawah yang ketinggiannya mencapai 1.400 mdpl.

Lintasan Harau menuju Ngalau Indah terdapat empat titik KOM dengan berbeda kategori. Ada satu yang masuk kategori satu yaitu di Puncak Pato. Pada titik ini, pebalap tercepat akan mendapatkan 15 poin. Tanpa ada titik sprint pada etape kelima ini.

Pebalap dengan spesialisasi sprint dipastikan akan mendominasi. Sebut saja pebalap asal Iran yang memperkuat Pishgaman Giant Team maupun Tabriz Petrochemical Team. Selain itu ada beberapa pebalap dari Kinan Cycling Team dan Bridgestone Anchor Jepang yang mengganggu dominasi tim asal Timur Tengah itu.

"Kami akan terus berusaha. Intinya kerja sama tim akan terus kami lakukan untuk mempertahankan posisi saat ini," kata pemegang yellow jersey, Amir Zargari dari Pishgaman Giant Team Iran.

Tim dari juara bertahan TDS saat ini mendominasi dalam kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu. Selain mengendalikan klasemen umum, Pebalap Pishgaman juga menguasai Polkadot jersey atau predikat raja tanjakan yang dipegang oleh Arvin Moazemi Goudarzi.

 Tinggal satu jersey yang belum diraih yaitu green jersey atau predikat raja sprint. Peluang untuk merebutnya sangat terbuka. Apalagi perolehan poin Arvin Moazemi Goudarzi sama dengan pemegang green jersey saat ini yaitu Mark John Lexer Galedo dari 7 Eleven Filipina dengan 10 poin.

 Sementara itu pebalap Indonesia yang berada di posisi paling tinggi yaitu Dadi Suryadi dari Pegasus Continental Cycling Team bertekad merebut orange jersey atau pebalap ASEAN tercepat yang saat ini dikuasai pebalap Singha Infinite Cycling Team Thailand, Ariya Poundsavath. Peluang untuk mengejarnya cukup terbuka.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015