Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun menilai volatilitas nilai tukar rupiah yang kembali melemah hingga mencapai Rp14.703 per dolar AS pada Jumat pagi, menunjukkan  reaksi pasar yang negatif.

"Melemahnya kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, setelah dua hari sebelumnya  Pemerintah menetapkan nilai tukar rupiah sebesar Rp13.900 per dolar AS pada indikator asumsi makro ekonomi pada RAPBN 2016," kata Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Menurut Misbakhun, melemahnya kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini menunjukkan kegagalan Bank Indonesia membangun kepercayaan pelaku pasar.

Reaksi pasar yang negatif terhadap Bank Indonesia ini, menurut dia, risikonya harus diterima oleh seluruh bangsa Indonesia karena nilai rupiah sudah "under valued" sangat berdampak pada  industrinya yang banyak ditopang oleh bahan baku impor. "Dampak lainnya, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga akan makin berat pada 2016," katanya.

Sebagai anggota Komisi XI DPR RI, menurut Misbakhun, dirinya sejak awal sudah mengingatkan Bank Indonesia untuk lebih rasional, lebih cermat, dan lebih realistis dalam menetapkan angka nilai tukar rupiah per dollar AS pada indikator asumsi makro di RAPBN 2016, sehingga angka patokan tersebut dapat diterima pasar serta membangun kepercayaan pasar dan dunia usaha.

"Ternyata angka patokan rupiah yang dibuat Bank Indonesia sebesar Rp13.900 direspon negatif oleh pasar sehingga nilai rupiah makin melemah," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, instrumen kebijakan moneter Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sangat konvensional, tidak transparan, dan dijalankan tanpa menerapkan prinsip "good governence" dengan tata kelola yang baik.

Menurut dia, wajar jika Bank Indonesia gagal menjalankan tugas utamanya untuk menjaga stabilitas nilai rupiah. Misbakhun menyatakan, khawatir cadangan devisa akan semakin menipis karena digunakan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi pasar tapi tidak menguatkan nilai tukar rupiah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Riza Harahap

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015