London (Antara Bali) - Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian kerja sama di bidang keselamatan nuklir yang dilakukan di sela-sela Sidang Umum International Atom Energy Agency ke-59 di Wina.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Indonesia (BAPETEN), Jazi Eko Istiyanto dan Kepala Komisi Pengawas Nuklir Amerika Serikat (USNRC) Stephen G Burns, demikian Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Kamis.
Dalam perjanjian kedua negara sepakat untuk melakukan pertukaran informasi, penelitian bersama di bidang keselamatan nuklir serta pelatihan SDM,
Para personel Bapeten nantinya mendapatkan pelatihan dari USNRC secara langsung di Amerika Serikat mengenai sistem pengoperasian dan konstruksi reaktor nuklir serta pengendalian radiasi.
Kedua pihak juga sepakat untuk saling tukar-menukar informasi terkait peraturan keselamatan, tenaga manajemen limbah, keselamatan radiologi dan dampak lingkungan dari fasilitas nuklir.
Perjanjian ini merupakan perpanjangan keempat atas perjanjian yang sama yang pertama kali ditandatangani antara Batan dan USNRC pada 28 Oktober 1992 dan ditindaklanjuti dengan perpanjangan setiap lima tahun oleh Bapeten dan USNRC.
Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto setelah penandatanganan perjanjian menyatakan, kerja sama dengan USNRC tentunya akan membawa manfaat positif bagi Indonesia. Pengembangan teknologi nuklir yang telah maju di Amerika Serikat diharapkan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pengembangan di Indonesia.
Untuk memaksimalkan implementasi perjanjian ini, Bapeten akan mempersiapkan program kegiatan pelatihan serta anggaran guna memfasilitasi pelatihan SDM ke Amerika Serikat dalam waktu dekat.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Indonesia (BAPETEN), Jazi Eko Istiyanto dan Kepala Komisi Pengawas Nuklir Amerika Serikat (USNRC) Stephen G Burns, demikian Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Kamis.
Dalam perjanjian kedua negara sepakat untuk melakukan pertukaran informasi, penelitian bersama di bidang keselamatan nuklir serta pelatihan SDM,
Para personel Bapeten nantinya mendapatkan pelatihan dari USNRC secara langsung di Amerika Serikat mengenai sistem pengoperasian dan konstruksi reaktor nuklir serta pengendalian radiasi.
Kedua pihak juga sepakat untuk saling tukar-menukar informasi terkait peraturan keselamatan, tenaga manajemen limbah, keselamatan radiologi dan dampak lingkungan dari fasilitas nuklir.
Perjanjian ini merupakan perpanjangan keempat atas perjanjian yang sama yang pertama kali ditandatangani antara Batan dan USNRC pada 28 Oktober 1992 dan ditindaklanjuti dengan perpanjangan setiap lima tahun oleh Bapeten dan USNRC.
Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto setelah penandatanganan perjanjian menyatakan, kerja sama dengan USNRC tentunya akan membawa manfaat positif bagi Indonesia. Pengembangan teknologi nuklir yang telah maju di Amerika Serikat diharapkan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pengembangan di Indonesia.
Untuk memaksimalkan implementasi perjanjian ini, Bapeten akan mempersiapkan program kegiatan pelatihan serta anggaran guna memfasilitasi pelatihan SDM ke Amerika Serikat dalam waktu dekat.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015